Denmark Dalam Masalah, Giggs Tutup Mata

Wales tidak ingin memandang sebelah mata Denmark yang saat ini tengah dilanda persoalan internal yang pelik. Fokus mereka adalah ingin membawa pulang poin dari Ceres Park Stadium, Ahad (9/9) malam nanti WIB.

Seperti diketahui, Denmark baru saja dipermalukan Slovakia  dengan skor 3-0 di laga persahabatan. Biang keroknya adalah kegagalan menyelesaikan masalah seputar kontrak komersial pemainnya. Namun di sisi lain, Asosiasi Sepakbola Denmark (DBU) harus tetap mengikutsertakan tim nya di Liga Bangsa-Bansa untuk menghindari sanksi UEFA.

Walhasil DBU terpaksa menurunkan pemain minim pengalaman. DBU juga menepikan pelatih Age Hareide dan digantikan oleh John Jensen ketika kalah memalukan atas Slovakia.  Para pemain senior termasuk bintang seperti Christian Eriksen, Andreas Christensen dan Kasper Schmeichel menjadi penantang keras kesepakatan baru terkait hak komersial dengan federasi. 

Jika belum mendapatkan titik temu, kondisi tersebut tentu Denmark kembali berpotensi menjadi bulan-bulanan lawan. Apalagi Wales baru saja mendapat hasil memuaskan dengan mengalahkan Irlandia 4-1. Itu adalah kemenangan terbesar mereka sepanjang sejarah melawan Irish. 

Namun pelatih Wales, Ryan Giggs mengaku tutup mata soal kisruh internal timnas Denmark. "Tim macam apa yang akan kita hadapi, kita tidak tahu," kilahnya.

"Saya memantau situasi, tetapi konsentrasi ada di pertandingan besok," imbuh bekas pemain Manchester United ini.

Pertemuan terakhir terjadi pada 2008 silam, ketika itu Wales berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis 1-0. Menilik situasi terakhir, jelas bahwa Dragons lebih diunggulkan.

Namun, jika masalah dapat teratasi sebelum hari pertandingan, Denmark masih berpeluang memainkan skuat andalan. Hal ini bisa menghindari ketimpangan yang terjadi di atas lapangan ketika menghadapi Wales.

Selesai atau tidak masalah tersebut, Eriksen tetap menjadi sosok paling penting di tim Denmark saat ini. Bahkan baru-baru ini ia menjadi juru bicara rekan-rekannya, dengan mengungkapkan siap bermain jika Federasi mau mendengarkan. Tak ada hal lain yang harus dilakukan DBU, mereka harus membujuk kembali skuat intinya.

"Saya tidak tahu detailnya tapi itu tidak biasa. Mereka adalah tim top 10 dan bermain bagus di Piala Dunia," puji Giggs.

"Beberapa tahun terakhir, bentuk mereka sudah-sudah brilian. Sebagai pemain sepak bola Anda hanya ingin bermain sepak bola.  Tetapi jika Anda merasa Anda tidak mendapatkan kesepakatan yang baik, atau federasi berpikir sebaliknya, Anda ingin mendapatkannya. Anda pikir itu akan diurutkan sekarang, tapi tidak," pungkasnya. (*)