Harga Stabil, BMP Ajak Warga Pasar Pondok Labu "Goyang Dayung Jokowi"
Bunda Merah Putih (BMP) kembali mengajak masyarakat ikut bergoyang Senam Sehat "Goyang Dayung Jokowi". Kali ini, BMP mendatangi warga di Pasar Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (09/09) pagi.
Hal tersebut, dilakukan usai berbelanja dan beraudiensi dengan para pedagang, pembeli, hingga juru parkir. Senam yang dipertandingkan dalam ajang internasional, salah satunya Asian Games 2018, diyakini mampu memperbaiki fungsi eksekutif otak sebagai salah satu fungsi kognisi tertinggi manusia.
Sudah banyak penelitian yang mengungkapakan bahwa olahraga yang teratur terbukti bermanfaat bagi tubuh karena dapat memperlancar sistem peredaran darah, menghalau perkembangan virus penginfeksi penyakit, hingga menurunkan risiko terkena obesitas.
Karena itu, BMP menyarankan Senam Sehat "Goyang Dayung Jokowi", yang lebih ringan, namun tetap optimal dalam menjaga kebugaran daripada nyinyir dan berfikiran negatif yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Dalam kesempatan itu, Bunda Merah Putih juga memaparkan jika menguatnya nilai tukar Dolar AS terhadap rupiah, namun tidak lantas berdampak serius terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Di antaranya, harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional yang ternyata masih stabil. Harga komoditas sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir, garam, telur dan daging tidak mengalami kenaikan harga. Beberapa bahkan mengalami penurunan.
Hal tersebut, juga dibuktikan BMP saat membelanjakan uang Rp100 ribu ke Pasar Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (09/09/2018) pagi. "Setiap bunda berbelanja untum berbagai menu yang akan dimasak di rumah. Sangat banyak belanjaan yang kami dapatkan dengan uang 100 ribu per orang sudah bisa mendapatkan beras, minyak goreng, ayam/daging/ikan, sayur, bumbu-bumbu dapur, tahu, tempe dan telur, bahkan juga masih ada kembalinya. Kami sangat bersyukur sebab ini membuktikan ekonomi kita masih membaik," ujar Ketua Umum BMP, Angela Brigita, di lokasi kepada para awak media.
Hal tersebut, sekaligus upaya BMP dalam menepis kritik soal pelemahan rupiah yang disampaikan calon wakil presiden, Sandiaga Uno, lewat cerita uang Rp100 ribu hanya dapat dipakai untuk berbelanja bawang dan cabai belakangan menjadi viral di sejumlah media sosial. Karena itu, BMP kemudian berusaha membuktikan ucapan Sandiaga dengan berbelanja di pasar tradisional hanya dengan uang Rp100 ribu.
"Harga cabai sudah kami buktikan per Kg 40 ribu, daun bawang untuk konsumsi dua minggu hanya 20 ribu, total 60 ribu. Ini semua lebih dari cukup untuk konsumsi rumah tangga beberapa minggu. Kalau 100ribu dimanfaatkan hanya untuk membeli cabai dan daun bawang, saya curiga mungkin pembelinya sedang buka restaurant," terang Pembina BMP, Triana Dewi Seroja.
"Tidak semua masyarakat menggeluh, banyak yang tetap positif dan optimis serta terus berusaha dan bekerja nyata tanpa membesar-besarkan masalah dan cenderungan hoax," tutupnya.(exe)