Pemuda Inspiratif Kota Padang , Sulap "Gang Setan" Hingga Piala Fiber

Gelaran Pemuda Inspiratif Kota Padang telah sampai di hari kedua. Agendanya adalah pencarian 1 Putra dan 1 Putri terbaik untuk mewakili kota Padang menuju kompetisi final di Serang, Banten. 

Gelaran Pemuda Inspiratif dimulai pada pukul 6 pagi dengan agenda senam pagi dan pembagian doorprize. Kegiatan  Car Free Day di sekitar Gor H. Agus Salim senam pun dihadiri oleh ribuan masyarakat Padang. 

Selain itu berbagai macam Dooprize yang menarik juga turut di berikan oleh panita kepada masyarakat.

Tepat pada pukul 9 gelaran Pemuda Inspiratif dimulai.  Sebanyak 10 finlalis putra dan putri yang telah lolos seleksi pertama kembali mempresentasikan ide inovasinya dihadapan ketiga juri. 

Satu persatu peserta memaparkan ide-idenya. Berbagai macam inovasi mewarnai gelaran ini, mulai dari kategori pendidikan, kewirausahaan, dan teknologi menjadi mayoritas kategori yang diambil oleh peserta. 


Cut Dona Kardelia, salah satu uri menyebutkan bahwa dalam gelaran ini ide-ide inovasi peserta sangat menarik dan bagus. Namun karena nama acaranya adalah Pemuda Inspiratif maka ide yang paling menginspirasilah yang layak untuk melaju ke kompetisi final di Serang, Banten.

Setelah para finalis memaparkan idenya, para juri mendiskusikan siapa saja 1 putra dan 1 putri Kota Padan yang layak untuk melaju ke final. Willya Meta dan Robby Wahyu Riyadi menjadi 1 putra dan 1 putri terbaik untuk melaju ke Serang. Willya Meta dengan projek Piala Batik Indonesia menjadi putri terbaik Kota Padang untuk melau ke final. 

"Piala Batik Indonesia adalah bidang usaha yang berfokus ke pembuat piala dengan bahan fiber. Projek ini bukanlah hanya untuk mencari keuntungan saja tapi konsep pemberdayaan wanita adalah dasar adanya projek ini. Dapat dilihat dari tim yang terlibat dalam projek ini adala wanita semua. Selain itu dalam tim juga terdapat beberapa wanita yang dahulu pernah menjadi korban KDRT. Ada juga mantan pekerja di lokalisasi dan setelah 4 tahun konsisten di projek ini, mantan pekerja di lokalisasi itu mampu membeli rumah", ujar Willya. 

Robby Wahyu Riyadi memilik projek yang bernama Tanah Ombak. Projek ini berfokus kepada pendidikan di daerah pesisir kota padang yang dikenal sebagai inkubasi penjahat. 4 tahun berjalan projek ini mampu mengatasi setiap kendala yang dihadapi setiap tahun. 

Dengan lokasi yang dikenal gang setan, lokasi tersebut disulap oleh Robby menjadi gang bersih, berwarna, dan sopan. Dimulai dengan adanya kecurigaan penduduk lokal, dengan mengira akan menjual kampong, dan anak-anak. Robby tetap konsisten membangun Tanah Ombak. 

Hal tersebut dikarenakan adanya ucapan dari penduduk lokal. Setelah Robby diintrogasi macam-macam oleh penduduk lokal, Robby mendengar ada kalimat "tolong didik anak-anak kami" dan kalimat itulah yang membuat Robby semangat dan konsisten sampai sekarang.

Pada malam hari gelaran Pemuda Inspiratif dimulai dengan acara penghargaan yang diberiikan oleh gubernur provinsi Sumatra Barat (Prof. Dr. H. Irwan Prayitno,SPsi,MSc) kepada pemenang gelaran Pemuda Inspiratif 2018 Kota Padang. 

Selain itu Pemuda Inspiratif hari ke-2 dikota Padang juga dimeriahkan oleh festival band. Puluhan band lokal menjadi pengisi acara disini. Kintani menjadi penutup acara Pemuda Inspiratif Kota Padang selain Kintani ada juga IPe Band feat Irwan Prayitno. 

Gubernur Provinsi Sumbar juga ikut memeriahkan gelaran ini dengan ikut menyumbang lagu bersama Ipe Band. Hal ini menunjukan bahwa dalam menginpirasi bangsa tidak dilihat dari siapa kita dan berapa umur kita. 

"Mari menginspirasi bangsa dengan semangat kolaborasi mari mengubah Indonesia menjadi lebih baik,"ujar Robby. (*)