Selfie Terakhir Petra di Udara, 5 Jam Sebelum Gempa Tsunami Palu

Foto selfie udara di ajang paralayang Palu Nomoni X-Country Open Competition menjadi postingan terakhir Petra Nathaniel Mandagi, hingga kemudian ditemukan jenazahnya.

Tanggal foto yang diunggah di facebook itu bertepatan dengan hari terjadinya gempa tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, yakni 28 September lalu. Hanya selisih sekitar empat jam sebelum bencana.

Setelah kejadian itu, atlet Paralayang ini hilang kontak. Beberapa teman di sosial media yang menanyakan kabar dan keberadaannya, hingga berita ini diturunkan belum mendapat respon sama sekali.

Hingga, sesosok jenazah ditemukan. Ketua Paralayang Sulawesi Tengah, Asgaf Umar, meyakini bahwa jenazah yang ditemukan merupakan Petra Mandagi. Itu diperkuat dari cincin yang dipakai.

Di cincin Petra tertulis nama Istrinya, Stevi.

"Selamat jalan sahabatku Petra Mandagi dan Gleen Mononutu. Kalian adalah orang-orang baik yang pernah saya kenal. Rest in Peace Brothers," tulis Asgaf di akun Facebooknya.

Petra Mandagi merupakan atlet asal Sulawesi Utara yang berlaga Parade terjun X-Country 2018 di Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN), yang digelar 3 hari di Kota Palu, Sulteng.

Ucapan belasungkawa terus mengalir di kolom komentar facebooknya dan kerabatnya. Petra dan 9 rekannya dinyatakan hilang pasca gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah.

10 nama yang tercatat antara lain Rachmat Sauma, Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Franky Kowass dan Lauren Kowass, Glen Montolalu, Dong Jin, Triad, dan Petra Mandagi.

Mereka adalah atlet tim penerjun paralayang dan X-Country dari Pulau Jawa, Jakarta, Surabaya, dan Makassar, yang berpartisipasi dalam acara tahunan Pesona Palu, Lamoni, di Pantai Talise. 

Foto: Facebook