Filipina Belum Cukup Dana Jadi Tuan Rumah SEA Games
Desas-desus batalnya Filipina menjadi tuan rumah SEA Games 2019 kian kentara. Indonesia bahkan sempat dirumorkan masuk dalam kandidat kuat calon host pengganti.
Namun Pemerintah Indonesia masih wait and see. Kementerian Pemuda dan Olahraga mengaku belum menerima kabar resmi dari Komite Olahraga Nasional (KOI) dan Kedutaan Besar Indonesia di Manila terkait pengunduran diri Filipina.
"Sejauh ini pemerintah belum dapat informasi resmi. Sehingga kami dalam posisi menunggu," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi kepada wartawan.
Kabar mengenai batalnya Filipina menyelenggarakan SEA Games 2019 juga diberitakan media setempat, The Daily Tribune. Komite Olimpiade Filipina (POC) disebut tidak siap menggelar ajang yang digelar dua tahun sekali tersebut karena masalah anggaran.
Jurnalis Sporting Asia, Jeremy Walker dalam obrolan santai dengan Rakyat Merdeka lewat pesan pribadi mengaku sempat mendengar minat Indonesia menggantikan Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019.
Editor newslater resmi Dewan Olimpiade Asia (OCA) itu menyebut Indonesia lebih siap daripada kandidat negara lain dari segi kelengkapan fasilitas venue dan lainnya. Selain Indonesia, Thailand juga disebut masuk dalam bursa kandidat yang siap menggantikan Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019.
"Karena Asian Games tahun lalu (Di Indonesia, red) sukses besar dan semua venue sudah siap. Jadi tidak banyak lagi keperluan konstruksi," ujarnya kepada Bagus.co.
Namun, dilansir Rappler Ketua Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC) Allan Peter Cayetano sesumbar Filipina masih komitmen menjadi tuan rumah.
Meskipun diakuinya panitia punya kendala anggaran. Anggaran yang mereka usulkan dipangkas dari 7,5 miliar Peso atau sekitar Rp2 triliun menjadi hanya 5 miliar Peso atau Rp1,3 triliun.
"Kami dapat melakukannya dengan satu peso, tetapi bagaimana kualitas tuan rumah kita?," tanya dia kemarin (23/3).
Namun Pemerintah Indonesia masih wait and see. Kementerian Pemuda dan Olahraga mengaku belum menerima kabar resmi dari Komite Olahraga Nasional (KOI) dan Kedutaan Besar Indonesia di Manila terkait pengunduran diri Filipina.
"Sejauh ini pemerintah belum dapat informasi resmi. Sehingga kami dalam posisi menunggu," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi kepada wartawan.
Kabar mengenai batalnya Filipina menyelenggarakan SEA Games 2019 juga diberitakan media setempat, The Daily Tribune. Komite Olimpiade Filipina (POC) disebut tidak siap menggelar ajang yang digelar dua tahun sekali tersebut karena masalah anggaran.
Jurnalis Sporting Asia, Jeremy Walker dalam obrolan santai dengan Rakyat Merdeka lewat pesan pribadi mengaku sempat mendengar minat Indonesia menggantikan Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019.
Editor newslater resmi Dewan Olimpiade Asia (OCA) itu menyebut Indonesia lebih siap daripada kandidat negara lain dari segi kelengkapan fasilitas venue dan lainnya. Selain Indonesia, Thailand juga disebut masuk dalam bursa kandidat yang siap menggantikan Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019.
"Karena Asian Games tahun lalu (Di Indonesia, red) sukses besar dan semua venue sudah siap. Jadi tidak banyak lagi keperluan konstruksi," ujarnya kepada Bagus.co.
Namun, dilansir Rappler Ketua Philippine Southeast Asian Games Organizing Committee (PHISGOC) Allan Peter Cayetano sesumbar Filipina masih komitmen menjadi tuan rumah.
Meskipun diakuinya panitia punya kendala anggaran. Anggaran yang mereka usulkan dipangkas dari 7,5 miliar Peso atau sekitar Rp2 triliun menjadi hanya 5 miliar Peso atau Rp1,3 triliun.
"Kami dapat melakukannya dengan satu peso, tetapi bagaimana kualitas tuan rumah kita?," tanya dia kemarin (23/3).