Kementan Bagi 700 Ribu Bibit Kopi Arabika Unggulan Toraja


  • Bibit kopi jenis Arabika unggulan lokal yang dibagikan kepada petani kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara Sulawesi Selatan, Selasa (12/3). (FOTO: Istimewa)

Sebanyak 700 ribu batang bibit kopi arabika unggulan lokal disalurkan Kementerian Pertanian kepada petani dari dua kabupaten di bundaran patung Laki Padada, kabupaten Tana Toraja kemarin (12/3).

Dua kabupaten penerima bantuan bibit kopi ini adalah kabupaten Toraja Utara dan kabupaten Tana Toraja provinsi Sulawesi Selatan. Puluhan truk yang mengangkut bibit kopi dikerahkan ke lokasi untuk diserahkan kepada petani secara simbolik.

  • Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat memberikan kata sambutan saat penyaluran bibit kopi di Bundaran Laki Padada, Tana Toraja Selasa (12/3). (Foto: Humas Dirjenbun)

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan penyaluran bibit kopi dalam jumlah besar ini dilakukan untuk mewujudkan cita-cita pemerintah dalam mengembalikan kejayaan rempah nusantara. 

Pada tahun sebelumnya, kementeriannya juga telah menggelontorkan 800 ribu batang bibit kopi ke dua kabupaten ini.

 "Kopi yang kami bawa bukan kopi sembarangan," kata Mentan Amran di hadapan para petani di Tana Toraja kemarin (12/3).

 "Tahun lalu kami kirim itu 800 ribu batang. Ini bantuan terbesar dari seluruh kabupaten. Kemarin kami bawa lagi 700 ribu batang lagi," tambahnya.
  • Direktur Jenderal Perkebunan Kasdi Subagyono. (FOTO: MHD/Bagus.co)

Menurut Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kasdi Subagyono bibit kopi yang dibagikan adalah jenis arabika unggulan Toraja.  Dia berharap, bibit yang dibagikan tersebut dapat mendongkrak profuktifitas, dari sebelumnya rata-rata hanya menghasilkan 0,7-0,8 ton per hektar menjadi 3,5 ton perhektar.

"Bibit kopi yang kita bagikan ini sudah disertifikasi unggul. Potensinya bisa 3,5 ton per hektar," ungkap Dirjenbun Kasdi. "Bibit kopi 700 ribu batang ini dibagikan untuk 700 hektar di Toraja Utara dan Tana Toraja," sambungnya.

Lebih lanjut, Kasdi menerangkan dua kabupaten tersebut dipilih karena kopi Toraja sudah punya nama di dunia perkopian baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, dua kabupaten tersebut juga merupakan sentra kopi di pulau Sulawesi.

Total anggaran yang dikucurkan untuk pengadaan bibit kopi ini mencapai Rp6,7 milyar. Masing-masing untuk kabupaten Tana Toraja Rp3,8 milyar dengan luas lahan 400 hektar dan kabupaten Toraja Utara mencapai Rp2,8 milyar dengan luas lahan mencapai 300 hektar. (*)