Mau Bayar Utang Rp227 Miliar, Kremlev Minta Tinju Tak Dicoret di Olimpiade
Kremlev mengaku siap menyelesaikan utang AIBA. Asosiasi Tinju Internasional itu diketahui terjerat utang pada IOC sebesar 16 juta dolar AS atau sekitar Rp 227 miliar.
Namun dalam sepucuk surat yang dikirimkan kepada para pejabat senior IOC yang bermarkas di Lausanne, Swiss, Kamis (28/3) itu Kremlev tidak menyebut dari mana sumber uang tersebut berasal.
|
Umar Kremlev, salah seorang pejabat tinggi Federasi Tinju Rusia berkirim surat ke Komite Olimpiade Internasional (IOC) meminta agar cabang tinju dipertandingkan di ajang Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.
Permintaaan itu diajukan karena rencananya IOC akan mengambil keputusan dipertandingkan atau tidaknya olahraga tinju di Olimpiade 2020 pada 22 Mei mendatang.
Untuk menunjukkan keseriusannya, Kremlev bahkan mengaku siap menyelesaikan utang AIBA. Asosiasi Tinju Internasional itu diketahui terjerat utang pada IOC sebesar 16 juta dolar AS atau sekitar Rp 227 miliar.
"Saya siap menutupi semua utang AIBA, asalkan olahraga favorit kami tetap ada dalam program Olimpiade," tulis Kremlev dilansir ESPN, Kamis (29/3).
Namun dalam sepucuk surat yang dikirimkan kepada para pejabat senior IOC yang bermarkas di Lausanne, Swiss, Kamis (28/3) itu Kremlev tidak menyebut dari mana sumber uang tersebut berasal.
Namun, masalah yang dihadapi AIBA saat bukan cuma soal keuangan. Pihak IOC juga tidak ridho Gafur Rakhimov terpilih kembali sebagai presiden baru AIBA beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, IOC bahkan sempat 'mengancam' akan mencoret olahraga tinju dari pertandingan Olimpiade 2020 bila Rakhimov terpilih sebagai presiden AIBA.
Ketidak-ridhoan IOC pada pengusaha asal Uzbekistan karena dituduh oleh Departemen Keuangan AS terlibat dalam perdagangan heroin internasional.
Rakhimov sebetulnya telah beberapa kali membantah tuduhan tersebut. Ia juga sudah menyatakan mundur dari kursi presiden AIBA pekan lalu. ■