Prediksi PSG vs Marseille: No Neymar, No Problem
|
Paris Saint Germain (PSG) kembali harus menjamu salah satu klub papan atas Ligue 1 tanpa Neymar dini hari WIB nanti. Performa klub raksasa Prancis itu semakin sulit ditebak sejak tak diperkuat pemain andalannya itu.
Bukti teranyar, pasukan Thomas Tuchel terdepak dari babak 16 besar Liga Champions setelah dibungkam Manchester United di kandang sendiri dengan skor 1-3. Seketika, label angker stadion Parc des Princes copot.
Neymar tak dapat berbuat banyak. Pemain yang tengah dalam masa pemulihan cedera metatarsalnya itu hanya berteriak-teriak dari pinggir lapangan memberi semangat sekaligus melontarkan kritik ketika keputusan wasit dirasa berat sebelah.
Salah satu kritik pedasnya adalah saat wasit memberi hadiah penalti bagi tim tamu lantaran menganggap Presnel Kimpembe melakukan handball. Protes yang diakhiri dengan kata-kata kasar tersebut juga dimuat di Instasory-nya.
"Itu memalukan. UEFA menempatkan empat orang yang tidak tahu apa pun soal sepak bola untuk meninjau tayangan VAR dalam mode lambat. Itu sama sekali bukan handball. Bagaimana bisa dianggap handball jika bola mengenai punggung Anda?" penggalan kritik Neymar yang kini diproses bagian etika dan kedisiplinan UEFA.
Namun Tuchel tampaknya tak mau ambil pusing dengan insiden itu. Ia memilih fokus ke laga berikutnya.
Meskipun ditinggal Neymar, juga Edinson Cavani yang kesulitan dengan masalah pahanya, Ia optimistis dalam melanjutkan tren kemenangan di liga domestik.
Apalagi jika menengok laga sebelumnya, lini depan PSG masih tajam. Mereka berhasil membobol gawang Dijon FCO dengan empat gol tanpa balas.
"(Tanpa Neymar, red) Saya yakin kami akan mampu memulai (kemenangan) lagi. Kami bermain bagus, mencetak empat gol dan menciptakan banyak peluang," ujar Tuchel dilansir laman resmi Ligue 1 kemarin.
"Kami masih memiliki tujuan. Kami ingin memenangkan liga dan Piala Prancis. Para pendukung kecewa, seperti kami, tetapi sekaranglah saatnya untuk menunjukkan bahwa kami semua bersama," lanjut dia.
"Kami harus menerima bahwa hasilnya (melawan Manchester United) adalah kecelakaan, tetap tenang dan tetap percaya diri dalam tim," imbuhnya.
Kemenangan di laga domestik teranyar itu sekaligus semakin melebarkan gap 17 poin dari rival terdekatnya di peringkat kedua, Lille. Walaupun dari segi jumlah pertandingan PSG minus dua laga dari Lille yang telah melakoni 29 pertandingan.
Akan tetapi, calon penantangnya: Olympique Marseille (OM)yang kini menghuni peringkat empat klasemen juga tak bisa dipandang enteng. Mereka tercatat belum terkalahkan di enam laga terkini, home dan away.
Kehadiran Mario Balotelli di lini depan Marseille patut diwaspadai PSG. Sejak direkrut oleh Rudi Garcia dari OGC Nice dari jendela transfer Januari lalu, striker beringas asal Italia itu telah membukukan lima gol dalam tujuh pertandingan terakhir bagi OM. Termasuk satu gol saat mengalahkan bekas klubnya OGC Nice di laga teranyar Senin (11/3) lalu.
Balotelli mengaku betah di Marseille. Atsmosfer yang disebutnya nyaris mirip Napoli membuat semangatnya lebih terdongkrak ketimbang saat memperkuat klub sebelumnya.
"Saya sudah memberi tahu agen saya bahwa saya senang di sini dan ingin tinggal," kata Balotelli. "Dua musim pertamaku di Nice bagus, tetapi Marseille ada di level lain, jenis sepakbola dan atmosfer yang lain. Sejauh yang saya ketahui, Marseille adalah klub terbesar di Prancis," sambungnya.
"Saya selalu merasa bahwa saya akan cocok di sini dan saya tidak bisa menjelaskan mengapa. Suasananya agak seperti Napoli. Saya telah mengatakan satu-satunya klub Italia yang bisa saya mainkan adalah Napoli. Ini kurang lebih sama seperti di Marseille," pungkas pemain yang dicap kerap berbuat onar ini.
Karena itu, tuan rumah diyakini tak akan bisa berleha-leha menghadapi OM. Kemenangan telak atas Dijon sejatinya tak terlalu patut dibanggakan, sebab bukan lawan seimbang. Karena klub tersebut masuk di papan degradasi klasemen sementara Ligue 1.
Melawan Marseille mungkin lebih sepantaran untuk membuktikan bahwa skuad PSG tak tergantung pada sosok sentral Neymar. Alias "No Neymar, No Problem".
Data Fakta
1. Andalan PSG yang sebelumnya menepi karena cedera, akan diturunkan di laga ini antara lain: Dani Alves dan julian Draxler,
2. PSG belum pernah kalah dari Marseille, setidaknya di 18 head to head terakhir semua kompetisi,
3. Marseille kemungkinan tidak melakukan perubahan komposisi kesebelasannya saat mengalahkan Nice,
4. Marseille telah mengadopsi formasi baru 4-4-2 yang telah mengorbankan beberapa veteran, termasuk Luiz Gustavo dan Dimitri Payet.
Head to head
29.10.2018 D1 Olympique Marseille 0-2 Paris St. Germain
01.03.2018 Cup Paris St. Germain 3-0 Olympique Marseille
26.02.2018 D1Paris St. Germain 3-0 Olympique Marseille
23.10.2017 D1 Olympique Marseille 2-2 Paris St. Germain
27.02.2017 D1 Olympique Marseille 1-5 Paris St. Germain
24.10.2016 D1 Paris St. Germain 0-0 Olympique Marseille