"Sodium Benzoate" Pengawet Makanan yang Picu Kanker dan Bikin Hiperaktif Anak

Dalam suatu studi yang dilakukan pada 2007 menunjukkan bahwa pengawet sodium benzoate berbengaruh pada tingkah hiperaktif anak-anak yang mengonsumsinya. 
Agar makanan yang diproduksi masal tetap awet dalam jangka waktu tertentu yang diinginkan, kita sering melihat kandungan pengawet di komposisi yang tertera di kemasan. Salah satunya: Natrium Benzoat.

  • Ilustrasi makanan kemasan di Supermarket. Background photo created by topntp26 - www.freepik.com





Secara kimia, natrium benzoat rumusnya NaC7H5O2. Digunakan sebagai pengawet makanan dengan nomor E E211. Dia adalah garam natrium dari asam benzoat yang muncul ketika dilarutkan dalam air. Pengawet kimia ini dapat diproduksi dengan mereaksikan natrium hidroksidadengan asam benzoat.

Namun ada juga asam benzoat alami. Dia terkandung dalam jumlah kecil di kranberi, prune, kayu manis, cengkih, dan apel.

Unsur kimiawi ini dapat menahan bakteri dan jamur dalam kondisi asam. Natrium benzoat biasanya digunakan untuk mengawetkan makanan yang bersifat asam seperti minuman berkarbonasi, jus, selai buah, dll.

Selain untuk mengawetkan makanan, natrium benzoat juga digunakan dalam kembang api sebagai bahan bakar pada bubuk yang dapat bersiul jika dimampatkan kedalam sebuah tabung dan dinyalakan.

Mengutip Go-Dok.com, dalam suatu studi yang dilakukan pada 2007 menunjukkan bahwa pengawet sodium benzoate berbengaruh pada tingkah hiperaktif anak-anak yang mengonsumsinya.

Tak hanya itu, bahaya pengawet makanan ini juga termasuk reaksi zatnya terhadap vitamin C. Saat ditambahkan vitamin C, sodium benzoate diketahui dapat menghasilkan zat yang dapat menyebabkan kanker.

Bedford PG, Clark EG tahun 1972 silam, pernah melakukan ujicoba reaksi natrium benzoat pada kucing dan tikus. Hasilnya: Kucing secara signifikan kurang toleran terhadap asam benzoat dan garam-garamnya daripada tikus.