Oposisi atau Koalisi? Ini Masukan Relawan Emak-emak Saat Bertemu Prabowo

Sikap politik Prabowo Subianto dan Partai Gerindra pasca-Pilpres masih misteri. Meskipun disebut-sebut sudah 70 persen positif akan bergabung dengan pemerintah. Khususnya setelah bertemu Presiden terpilih Joko Widodo dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri beberapa waktu lalu. Eits, tapi tunggu dulu.

  • Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat sedang berbicara dihadapan relawan emak-emak dalam pertemuan yang digelar di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8). Foto: Twitter/ @fadlizon.

Prabowo pada Senin (5/8) mengundang relawan emak-emak ke kediamannya yang berlokasi di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan itu, Prabowo meminta masukan emak-emak untuk bahan pertimbanhan sikap politiknya dan Partai Gerindra.

Ada sekitar 100 relawan emak-emak datang. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andre Rosiade pertemuan itu berlangsung hampir 4 jam. Mulai sekitar pukul 13 siang sampai jam 16 sore. Awalnya, Andre mengatakan pertemuan itu sebagai bentuk silaturahmi Prabowo dengan para pendukungnya.

"Pak Prabowo menjelaskan sikap partai Gerindra dan beliau untuk ke depan seperti apa. Ya silaturahim lah," kata Andre ketika dihubungi tadi malam.

Pertemuan tersebut, kata Andre juga menyampaikan apa yang menjadi fokus perhatian Prabowo dan Partai Gerindra saat ini. Salah satunya, kata Andre adalah upaya menyelamatkan emak-emak, relawan, ulama, pendukung dan emak-emak yang masih tersangkut masalah hukum.

Tak hanya pembicaraan satu arah. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga membuka forum diskusi. Ia mendengarkan aspirasi emak-emak. Di sana lah keluar uneg-unegnya.

"Tadi pak Prabowo didampingi oleh Bang Fadli Zon sama Dahnil," jelas mantan Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi ini.

Lalu apa masukan emak-emak terkait sikap politik Prabowo dan Partai Gerindra pasca-Pilpres?

Andre memberi sedikit bocoran. Politikus Gerindra yang berhasil melenggang ke Senayan dari Dapil 1 Sumatera Barat itu mengatakan emak-emak meminta Prabowo dan Gerindra tidak masuk gerbong koalisi.

"Emak-emak tadi ya merespon ya... Menginginkan Pak Prabowo dan Partai Gerindra untuk tetap di luar pemerintahan," ungkap Andre.

"Ya tadi emak-emak mengusulkan seperti itu," tegasnya.

Masukan tersebut, lanjut Andre akan diserap oleh Prabowo sebagai bahan pertimbangan sebelum memutuskan sikap politik secara final, kemana Gerindra akan dibawa. Oposisi atau Koalisi.

"Oleh Pak Prabowo semuanya diserap aspirasinya. Akan menjadi bahan diskusi dan bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan nanti," tutur Andre.

Selain pertemuan dengan relawan emak-emak, Prabowo kata Andre juga akan dijadwalkan bertemu dengan simpul-simpul relawan dan pendukung lainnya secara berkala dan bertahap. "Yang jelas, pertemuan tadi menunjukkan komitmen pak Prabowo untuk tetap bersama dengan pendukung dan menyerap aspirasi pendukung."

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago melihat pertemuan ini digelar karena relawan emak-emak punya pengaruh besar dalam lingkaran politik Prabowo. Sehingga, aspirasinya perlu didengar.

"Salah satu yang berpengaruh kemarin adalah 'The Power of Emak-emak' ini," kata Pangi saat dihubungi tadi malam.

Sebagai politisi, kata Pangi, Prabowo tentu ingin menunjukkan sikap menghargai dan menghormati pendukungnya. Penting untuk investasi politik masa depan. "(Bargaining) position tentu ada ya untuk Prabowo ke depan," lanjutnya.

Pangi juga melihat masih belum bulatnya sikap Prabowo dalam memutuskan sikap politiknya. Oposisi atau koalisi. Meskipun telah bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. Dan, jika membaca arah angin sebagaimana disampaikan beberapa politisi Gerindra belakangan ini, kata Pangi sudah 70 persen hampir dipastikan positif merapat ke pemerintah.

"Kalau memang beliau sudah yakin, nggak perlu minta pendapat emak-emak ini lagi. Kalau beliau masih ragu, baru beliau minta pendapat orang lain," nilai Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Di ranah lini massa, cuitan Politisi Gerindra Fadhli Zon yang memosting pertemuan Prabowo dengan emak-emak turut dikomentari warganet, khususnya kaum hawa. Mereka bertanya-tanya kenapa tak ikut diundang.

"Saya engga diundang?," tanya @ferawati_euis. "Ikut bun...???," timpal @Themark38825398 dengan me-mention tweeps lainnya.

Cuitan lainnya menanyakan nasib emak-emak yang masuk penjara akibat Pilpres 2019. "Gimana kabarnya 3 emak2 yang udah masuk penjara????," tanya @djony_r.

Komentar menohok datang dari @RajaFadhil. Kepada Juru Bicara Prabowo Dahnil Anzar, ia mempertanyakan apa urgensi pertemuan dengan emak-emak itu.

"Emang masih penting Bang....????? Susah cari Figur yang Konsisten. Kami udah ga perduli bang. Kan udah ketemu ama Emak di Teuku Umar...yaudah," sentilnya.

"Au ah gelap.....! No more emak2 no more relawan after keceburnya kalian dgn rezim pekok ini.....memalukan ..jijik !," sesal @Majujay33898515.

"Pasti lagi diomelin emak" yaa soal sate senayan sama nasi goreng?," guyon @syaranza_.

Sedangkan akun @PurwonoAgus2 mendukung pertemuan Prabowo denga para relawan terus dirawat. Agar tidak cuma dirangkul setiap mau Pilpres saja.

"Sering mlakukan sarasehan brsama dng rekan dan pendukung agar tetap solid. Bukan hnya setiap mau pilpres sosok pak @prabowo dimunculkan. Jika ada kritikan nyinyir jng hiraukan krn ujian hny menyerang orang yang kuat bukan yang lemah," pesannya.