Amerika Diserang Badai Api
Dalam semalam, 100 ribu orang diperintahkan untuk mengevakuasi diri jauh ke lokasi yang lebih aman. Ke beberapa tempat di Los Angeles.
Dalam semalam, 100 ribu orang diperintahkan untuk mengevakuasi diri jauh ke lokasi yang lebih aman. Ke beberapa tempat di Los Angeles.
CALIFORNIA, USA-Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di California, Amerika Serikat belum berakhir. Kobaran api yang disulut oleh angin kencang itu menjadi badai api yang membuat kebakaran besar di bukit California Selatan.
Tiga orang tewas akibat kebakaran tersebut. Dua diantaranya, seperti dilaporkan CNN pada Ahad (13/10), ditemukan dalam sebuah bangunan. Tepatnya di Villa Calimesa Mobile Home Park, di Calimesa, California.
Namun baru satu korban yang terindentifikasi. Namanya Lois Arvikson (89). Sisanya belum.
Departemen Perhutanan dan Perlindungan Kebakaran California meminta warga setempat untuk tetap waspada. Sebab cuaca berangin, imbas keringnya musim gugur masih belum berakhir.
"Kami ingin berjaga-jaga dan tidak melakukan apapun yang berbahaya," kata juru bicara Lynnette Round.
Departemen tersebut lewat akun Facebook juga merilis bahwa badai api ini telah melalap sekitar 8.300 hektare lahan.
Dalam semalam, 100 ribu orang diperintahkan untuk mengevakuasi diri jauh ke lokasi yang lebih aman. Ke beberapa tempat di Los Angeles.
Namun pada Sabtu (12/10) malam, perintah tersebut telah dicabut. Setelah kondisi angin membaik.
Pada hari itu juga, petugas pemadam kebakaran bergerak cepat mengatasi kobaran api tersebut. Namun, ketika itu dilaporkan, tim pemadam kebakaran baru berhasil memadamkan sekitar 25 persen dari total area yang terbakar.
Pemadaman badai api ini tidak mudah. Karena, petugas pemadam kebakaran harus menunggu kecepatan angin menurun.
"Petugas pemadam kebakaran memanfaatkan kecepatan angin yang lebih rendah, baru menyiram setiap titik panas yang tersisa, " kata Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles.
Untuk memastikan api tidak merambat keluar dari lokasi penanggulangan kebakaran, tim pemadam kebakaran tetap menyiagakan tanki air di lokasi.
Kini, ratusan ribu warga yang sebelumnya dievakuasi, dikabarkan telah kembali ke rumah. Namun, sebagian rumah ditemukan hangus. Sedikitnya, ada 31 rumah yang rusak di wilayah tersebut.
Selanjutnya, warga diimbau menggunakan masker. Untuk melindungi diri dari asap tebal dan kondisi udara tidak sehat saat beraktivitas di luar ruangan.
|
CALIFORNIA, USA-Bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di California, Amerika Serikat belum berakhir. Kobaran api yang disulut oleh angin kencang itu menjadi badai api yang membuat kebakaran besar di bukit California Selatan.
Tiga orang tewas akibat kebakaran tersebut. Dua diantaranya, seperti dilaporkan CNN pada Ahad (13/10), ditemukan dalam sebuah bangunan. Tepatnya di Villa Calimesa Mobile Home Park, di Calimesa, California.
Namun baru satu korban yang terindentifikasi. Namanya Lois Arvikson (89). Sisanya belum.
Departemen Perhutanan dan Perlindungan Kebakaran California meminta warga setempat untuk tetap waspada. Sebab cuaca berangin, imbas keringnya musim gugur masih belum berakhir.
"Kami ingin berjaga-jaga dan tidak melakukan apapun yang berbahaya," kata juru bicara Lynnette Round.
Departemen tersebut lewat akun Facebook juga merilis bahwa badai api ini telah melalap sekitar 8.300 hektare lahan.
Dalam semalam, 100 ribu orang diperintahkan untuk mengevakuasi diri jauh ke lokasi yang lebih aman. Ke beberapa tempat di Los Angeles.
Namun pada Sabtu (12/10) malam, perintah tersebut telah dicabut. Setelah kondisi angin membaik.
Pada hari itu juga, petugas pemadam kebakaran bergerak cepat mengatasi kobaran api tersebut. Namun, ketika itu dilaporkan, tim pemadam kebakaran baru berhasil memadamkan sekitar 25 persen dari total area yang terbakar.
Pemadaman badai api ini tidak mudah. Karena, petugas pemadam kebakaran harus menunggu kecepatan angin menurun.
"Petugas pemadam kebakaran memanfaatkan kecepatan angin yang lebih rendah, baru menyiram setiap titik panas yang tersisa, " kata Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles.
Untuk memastikan api tidak merambat keluar dari lokasi penanggulangan kebakaran, tim pemadam kebakaran tetap menyiagakan tanki air di lokasi.
Kini, ratusan ribu warga yang sebelumnya dievakuasi, dikabarkan telah kembali ke rumah. Namun, sebagian rumah ditemukan hangus. Sedikitnya, ada 31 rumah yang rusak di wilayah tersebut.
Selanjutnya, warga diimbau menggunakan masker. Untuk melindungi diri dari asap tebal dan kondisi udara tidak sehat saat beraktivitas di luar ruangan.