Giliran Jatah Posisi Wantimpres, Apakah Hanura dan PBB Kebagian?
Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres akan segera dibentuk dalam waktu dekat. Akankah figur-figur senior dari partai koalisi yang belum kebagian posisi seperti Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan Yusril Ihza Mahendra akan masuk dalam radar Presiden Jokowi?
Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres akan segera dibentuk dalam waktu dekat. Akankah figur-figur senior dari partai koalisi yang belum kebagian posisi seperti Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan Yusril Ihza Mahendra akan masuk dalam radar Presiden Jokowi?
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memberikan gambaran bahwa kriteria orang-orang yang akan ditunjuk menduduki posisi Wantimpres nantinya adalah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
Sebelumnya, ada 11 orang yang mengisi jabatan Wantimpres. Ada yang mewakili profesional, parpol, maupun ormas. Namun, mantan Panglima TNI itu belum bisa menyebutkan secara pasti kapan nama-nama tersebut akan diumumkan oleh Presiden.
“Saya kira secepatnya ya. Dalam waktu dekat akan diumumkan dan tidak ada kendala. Tinggal nunggu waktu saja," kata Moeldoko, usai menghadiri upacara peringatan hari Sumpah Pemuda ke 91 di kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, kemarin.
Ia juga mengisyaratkan bahwa komposisi Wantimpres nantinya akan lebih banyak diisi oleh kalangan profesional daripada yang berlatar belakang parpol. Figur yang akan masuk ke Wantimpres, jelas Moeldoko tak hanya berpengalaman di bidangnya, tapi juga dikenal wise.
"Komposisinya, Wantimpres mungkin akan kurang dari parpolnya ya, tapi lebih kepada pengalaman dan profesional," lanjutnya.
Ketika ditanya wartawan siapa saja nama-nama yang sudah dikantongi Presiden Jokowi, Moeldoko menolak untuk membocorkannya. "Belum, untuk nama saya belum bisa menyampaikannya," kilah Moeldoko.
Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Ferry Noor mengatakan hingga tadi malam belum ada pembicaraan terkait penempatan kader partainya di posisi Wantimpres.
"Belum... Tapi semua partai koalisi akan dimintakan inputnya (terkait Wantimpres). Insya Allah dalam waktu dekat pasti akan ada komunikasi lah. Sekarang presiden kan lagi berkunjung ke Indonesia Timur," kata Ferry ketika dihubungi tadi malam.
Namun, dia bilang partainya sudah menyiapkan dua nama untuk mengisi posisi tersebut, jika dipercayakan oleh Presiden Jokowi. Pertama, Ketua Umumnya, Yusril Ihza Mahendra dan Ketua Majelis Syuro KH Muqoddas. Sebelumnya, Yusril juga disiapkan oleh PBB untuk mengisi posisi badan setingkat menteri yang mengurusi persoalan legislasi.
Kendati demikian, Ferry berharap siapapun yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi menduduki posisi Wantimpres haruslah dari sosok yang berpengalaman dan punya jam terbang tinggi di bidangnya.
"Bukan hanya sembarang orang, karena masukan dan pertimbangan yang diberikan oleh Wantimpres kan harus bertujuan ke depan dan lebih baik. Minimal Presiden harus mengenal sosok wantimpres nya dulu, ya kan. Dan punya pengalaman dibidangnya misalnya di bidang ekonomi, hukum, sosial kemasyarakatan, budaya dan bidang-bidang yang berkaitan dengan pemerintahan di Kabinet Indonesia Maju," harapnya.
Pengamat politik Lely Arrianie memperkirakan dalam penentuan komposisi Wantimpres, Presiden Jokowi akan kembali menggunakan barometer yang sama ketika menentukan nama-nama Menteri.
"Pak Jokowi mempertimbangkan mungkin asal kewilayahan, organisasi atau parpol, gender dan rekonsiliasi," sebutnya ketika berbincang tadi malam.
Ia berkeyakinan, posisi Wantimpres tidak akan di isi oleh figur-figur anak muda. Sebab, sebagai lembaga yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden, dibutuhkan sosok yang sudah "kenyang asam garam" di bidangnya. Baik itu dari kalangan profesional maupun parpol.
"Jangan yang muda-muda. Karena Wantimpres itu kan membutuhkan pertimbangan. Ibaratnya punya pengalamanlah dari sisi politik dan kebijakan. Teoritis dan praktis lah. Mungkin Pak Yusril, Pak OSO, Pak Wiranto bisa masuk lagi. Karena dibutuhkan juga. Dan nggak apa-apa.
Peluangnya cukup besar, tergantung kesepakatan," tandasnya.
Senada, pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio juga mengatakan bahwa peluang petinggi maupun senior parpol pendukung untuk diakomodir masuk ke dalam Wantimpres cukup besar.
"Sangat mungkin dapat jabatan itu walaupun tidak dapat pun tidak apa-apa kan dari awal mereka sudah komit bahwa akan membantu Jokowi tanpa syarat," kata Hendri lewat pesan WhatsApp.
Namun, ia menilai Jokowi juga akan berhitung. Partai-partai yang solid dan punya masa depan akan diprioritaskan menduduki jabatan-jabatan strategis di pemerintahan.
"Tapi kalau peluangnya kira-kira udah nggak akan ada lagi, bakal berat lah persaingannya. Makin berat maka makin gak kepakai. Perindo dan PSI modalnya kuatkan, luar biasa. Sedangkan PBB, Yusril sama MS Kaban aja nggak kompak, Hanura: OSO sama Wiranto nggak kompak. PKPI nol koma (perolehan suara), apa yang mau diharapin. Jadi yang dikasih yang punya harapan," paparnya.
Pakar politik Ujang Komarudin juga berkata sama. Dia bilang PBB dan Hanura juga akan kebagian jatahnya. Jika tidak, dipastikan Jokowi merasa tidak enak dan bisa dianggap tidak tahu diri.
"Karena mereka juga berkeringat. Hanura dan PBB kan punya suara banyak ketika 2014 yang lalu. Hanura ketika mendukung Jokowi punya 16 kursi di DPR. Dan PBB punya ratusan anggota DPRD," tuturnya lewat pesan instan.
|
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memberikan gambaran bahwa kriteria orang-orang yang akan ditunjuk menduduki posisi Wantimpres nantinya adalah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas.
Sebelumnya, ada 11 orang yang mengisi jabatan Wantimpres. Ada yang mewakili profesional, parpol, maupun ormas. Namun, mantan Panglima TNI itu belum bisa menyebutkan secara pasti kapan nama-nama tersebut akan diumumkan oleh Presiden.
“Saya kira secepatnya ya. Dalam waktu dekat akan diumumkan dan tidak ada kendala. Tinggal nunggu waktu saja," kata Moeldoko, usai menghadiri upacara peringatan hari Sumpah Pemuda ke 91 di kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, kemarin.
Ia juga mengisyaratkan bahwa komposisi Wantimpres nantinya akan lebih banyak diisi oleh kalangan profesional daripada yang berlatar belakang parpol. Figur yang akan masuk ke Wantimpres, jelas Moeldoko tak hanya berpengalaman di bidangnya, tapi juga dikenal wise.
"Komposisinya, Wantimpres mungkin akan kurang dari parpolnya ya, tapi lebih kepada pengalaman dan profesional," lanjutnya.
Ketika ditanya wartawan siapa saja nama-nama yang sudah dikantongi Presiden Jokowi, Moeldoko menolak untuk membocorkannya. "Belum, untuk nama saya belum bisa menyampaikannya," kilah Moeldoko.
Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Ferry Noor mengatakan hingga tadi malam belum ada pembicaraan terkait penempatan kader partainya di posisi Wantimpres.
"Belum... Tapi semua partai koalisi akan dimintakan inputnya (terkait Wantimpres). Insya Allah dalam waktu dekat pasti akan ada komunikasi lah. Sekarang presiden kan lagi berkunjung ke Indonesia Timur," kata Ferry ketika dihubungi tadi malam.
Namun, dia bilang partainya sudah menyiapkan dua nama untuk mengisi posisi tersebut, jika dipercayakan oleh Presiden Jokowi. Pertama, Ketua Umumnya, Yusril Ihza Mahendra dan Ketua Majelis Syuro KH Muqoddas. Sebelumnya, Yusril juga disiapkan oleh PBB untuk mengisi posisi badan setingkat menteri yang mengurusi persoalan legislasi.
Kendati demikian, Ferry berharap siapapun yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi menduduki posisi Wantimpres haruslah dari sosok yang berpengalaman dan punya jam terbang tinggi di bidangnya.
"Bukan hanya sembarang orang, karena masukan dan pertimbangan yang diberikan oleh Wantimpres kan harus bertujuan ke depan dan lebih baik. Minimal Presiden harus mengenal sosok wantimpres nya dulu, ya kan. Dan punya pengalaman dibidangnya misalnya di bidang ekonomi, hukum, sosial kemasyarakatan, budaya dan bidang-bidang yang berkaitan dengan pemerintahan di Kabinet Indonesia Maju," harapnya.
Pengamat politik Lely Arrianie memperkirakan dalam penentuan komposisi Wantimpres, Presiden Jokowi akan kembali menggunakan barometer yang sama ketika menentukan nama-nama Menteri.
"Pak Jokowi mempertimbangkan mungkin asal kewilayahan, organisasi atau parpol, gender dan rekonsiliasi," sebutnya ketika berbincang tadi malam.
Ia berkeyakinan, posisi Wantimpres tidak akan di isi oleh figur-figur anak muda. Sebab, sebagai lembaga yang bertugas memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden, dibutuhkan sosok yang sudah "kenyang asam garam" di bidangnya. Baik itu dari kalangan profesional maupun parpol.
"Jangan yang muda-muda. Karena Wantimpres itu kan membutuhkan pertimbangan. Ibaratnya punya pengalamanlah dari sisi politik dan kebijakan. Teoritis dan praktis lah. Mungkin Pak Yusril, Pak OSO, Pak Wiranto bisa masuk lagi. Karena dibutuhkan juga. Dan nggak apa-apa.
Peluangnya cukup besar, tergantung kesepakatan," tandasnya.
Senada, pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio juga mengatakan bahwa peluang petinggi maupun senior parpol pendukung untuk diakomodir masuk ke dalam Wantimpres cukup besar.
"Sangat mungkin dapat jabatan itu walaupun tidak dapat pun tidak apa-apa kan dari awal mereka sudah komit bahwa akan membantu Jokowi tanpa syarat," kata Hendri lewat pesan WhatsApp.
Namun, ia menilai Jokowi juga akan berhitung. Partai-partai yang solid dan punya masa depan akan diprioritaskan menduduki jabatan-jabatan strategis di pemerintahan.
"Tapi kalau peluangnya kira-kira udah nggak akan ada lagi, bakal berat lah persaingannya. Makin berat maka makin gak kepakai. Perindo dan PSI modalnya kuatkan, luar biasa. Sedangkan PBB, Yusril sama MS Kaban aja nggak kompak, Hanura: OSO sama Wiranto nggak kompak. PKPI nol koma (perolehan suara), apa yang mau diharapin. Jadi yang dikasih yang punya harapan," paparnya.
Pakar politik Ujang Komarudin juga berkata sama. Dia bilang PBB dan Hanura juga akan kebagian jatahnya. Jika tidak, dipastikan Jokowi merasa tidak enak dan bisa dianggap tidak tahu diri.
"Karena mereka juga berkeringat. Hanura dan PBB kan punya suara banyak ketika 2014 yang lalu. Hanura ketika mendukung Jokowi punya 16 kursi di DPR. Dan PBB punya ratusan anggota DPRD," tuturnya lewat pesan instan.