Jokowi Jalan-jalan ke Kampung Kumuh di Korea Yang Berubah Jadi Kinclong

Gamcheon sebelumnya adalah kampung yang kumuh. Kemudian, kampung ini menjadi kinclong setelah dilakukan penataan dan pengecatan. Tak hanya itu, agar meriah, kampung ini jiga diisi dengan kegiatan dan pemberdayaan.
Presiden Jokowi meyakini, Indonesia bisa melakukan hal yang sama dalam mengubah kampung-kampung kumuh menjadi tertata.

  • Presiden Joko Widodo "ngopi" di Gamcheon, salah satu kampung kumuh di Korea Selatam yang berhasil berubah menjadi kinclong. Foto: Setkab

BUSAN - Di sela-sela kunjungan kerjanya ke Busan, Korea Selatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana mengunjungi Gamcheon Culture Village, Minggu (24/11) sore pukul 14.30 Waktu Setempat.

Jokowi mengatakan, Gamcheon sebelumnya adalah kampung yang kumuh. Kemudian, kampung ini menjadi kinclong setelah dilakukan penataan dan pengecatan. Tak hanya itu, agar meriah, kampung ini jiga diisi dengan kegiatan dan pemberdayaan.

“Saya jalan diajak Pak Dubes dengan Ibu Menteri Luar Negeri melihat Kampung Gamcheon. Ini kampung yang sebelumnya kumuh,” kata Presiden usai menikmati hidangan di salah satu kafe di Gamcheon Culture Village.

Presiden melanjutkan, di kampung ini ada kafe, bisa minum kopi, bisa belanja dan harganya murah. Kemudian, makanan-makanan yang dikemas juga sangat bagus. Ada mereknya. “Penyajiannya sangat baik, tapi murah,” sambungnya.

Jokowi menilai, hal ini bisa ditiru dengan membuat modifikasi. Tetapi yang paling penting ada perbaikan kampung kemudian diisi kegiatan pemberdayaan ekonomi kreatif untuk masyarakat. Ia meyakini kampung-kampung di Indonesia bisa membangun seperti ini. "Bukan sesuatu yang sulit,” papar Presiden.

Kampung kumuh yang masih tersebar di beberapa tempat, seperti di Yogyakarta, Malang, Jakarta, dan Semarang bisa ditata seperti ini. Tak hanya ditata, Presiden berharap juga ada pemberdayaan ekonomi di kampung kumuh yang bisa berubah menjadi kawasan wisata.

“Meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga ini sebuah contoh yang sangat baik,” sebut Jokowi.

Presiden menilai, ide-ide seperti ini bisa memberikan inspirasi bagi kepala daerah, bagi kampung-kampung, bagi desa-desa, bahwa dari yang sebelumnya kumuh tidak tertata, kemudian bisa ditata dan bisa mendatangkan peningkatan ekonomi masyarakat.

Jokowi menyebut beberapa tempat yang bisa diterapkan di Indonesia seperti di Klaten, Yogya, dan Gunungkidul, meskipun dengan versi berbeda-beda.

Saat mengikuti agenda tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana berkeliling melihat suasana dan mencicipi minuman dan makanan ringan di salah satu kafe tersebut.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut Menlu Retno Marsudi, Duber RI untuk Republik Korea Umar Hadi, dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman.