KOPRI PMII Cabang Langsa, Gelar Sekolah Islam Gender (SIG) Ke-3

Kegiatan ini mengangkat tema "Eksistensi KOPRI Mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0".

FOTO: Fachrurrazi/Bagus.co




LANGSA - Dalam rangka memberikan kontribusi nyata sebagai mahasiswi bagi peradaban perempuan, serta meningkatkan kapasitas keilmuan kader, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Cabang Kota Langsa menggelar SIG Ke-3 di kampus Universitas Samudera (Unsam) langsa pada Minggu 17 November 2019.

Kegiatan yang dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB mengangkat tema "Eksistensi KOPRI Mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0".

Ketua Panitia SIG Ke-3 Sahabati Tasmara mengatakan, maksud SIG dilaksanakan, agar eksistensi perempuan mampu  menjawab seluruh tantangan global. Peserta SIG kali ini, diikuti pengurus KOPRI Cabang PMII Kampus UNSAM, IAIN Langsa dan STAI Aceh Tamiang yang berjumlah 43 peserta.

Ketua Cabang PMII Kota Langsa Sahabat Syarwan dalam sambutannya menjelaskan, SIG merupakan proses kaderisasi di tubuh perempuan PMII. Agar korps PMII Putri Kota Langsa mampu menjawab isu-isu strategis dan tantangan nasional maupun global yang berkaitan dengan isu-isu gender," ujarnya.

Sementara itu, Sahabati Nurul Shafika selaku Ketua Koprs PMII Putri Cabang Kota Langsa menegaskan,  berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, SIG memiliki peran penting untuk bersama-sama belajar, khususnya membicarakan isu-isu perempuan baik di bidang ekonomi, politik serta berbagai isu-isu yang tengah beredar.

"Untuk mewujudkan itu, tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, selain membutuhkan energi lebih dari internal Kopri PMII Kota Langsa, aspek eksternal juga sangat dibutuhkan. Aspek Internal yakni, kader-kader perempuan PMII Kota Langsa harus sadar sepenuhnya guna meningkatkan perbaikan SDM yang matang. Sederhananya, belajar itu harus dijadikan sebagai kebutuhan bukan hobi"


Acara SIG ke-3 sangat istimewa, karena turut hadir Ketua KOPRI Aceh Sahabati Devi Wahyuni. Dalam Sambutannya Devi Wahyuni mengatakan, peluang dan tantangan perempuan di daerah kota khususnya perempuan Aceh pada era Industri 4.0 sangatlah besar.

"Aceh mempunyai banyak potensi baik sumber daya alam, sumber daya manusia, kebudayaan dan jasa yang bisa dikembangkan, jadi sebagai wanita kita harus mampu bersaing dalam menggerakkan perubahan" papar Devi.

Lanjutnya, hal lain yang juga mendapat apresiasi KOPRI PMII adalah, konsep kesetaraan gender di Aceh telah berlaku khusus selama kontestasi politik kemarin. Misalnya di DPRK, DPRA dan DPR-RI, Provinsi Aceh saat ini banyak di isi oleh kader perempuan. Selain itu, perempuan memiliki konsep tersendiri dalam berkhidmat demi kepentingan bangsa dan negara.

 "Makanya, kehadiran Kopri diharapkan mampu bersinergi dengan seluruh stakeholder guna menuntaskan agenda-agenda perempuan, khusunya Kota Langsa dan perempuan Aceh yang terkesan diabaikan selama ini. Sehingga besar harapan bahwa kunci perbaikan dan kemajuan suatu bangsa akan dapat terjawab manakala konsep kesetaraan harus dikedepankan", tutupnya sekaligus membuka acara SIG yang Ke-3.

Sebagai informasi, acara SIG kemarin turut hadir dalam pembukaan acara Ketua IKA PMII Langsa, Ketua PC PMII Langsa, Ketua Komisariat UNSAM sahabat Gilza, Ketua Komisariat IAIN Langsa Sahabat Syarbetly, Ketua KOPRI Aceh tamiang sahabati Tarwiyah, Ketua KOHATI HMI Cabang Langsa dan Pengurus KOPRI Unsam maupun KOPRI IAIN Langsa.