Pertama, Orang Jatim Terpilih Jadi Ketum REI
Paulus Totok Lusida berhasil menang mutlak atas rivalnya Joko Suranto dalam perebutan kursi Ketua Umum Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) periode 2019-2022 di ajang Musyawarah Nasional (Munas) yang berlangsung di Jakarta, kemarin.
Paulus Totok Lusida berhasil menang mutlak atas rivalnya Joko Suranto dalam perebutan kursi Ketua Umum Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) periode 2019-2022 di ajang Musyawarah Nasional (Munas) yang berlangsung di Jakarta, kemarin.
JAKARTA, Bagus - Tokoh pengembang asal Jawa Timur itu unggul jauh dari rivalnya dengan perolehan 134 suara atau 64,4 persen dari total 208 pemilih. Sementara Joko, tokoh developer asal Jawa Barat meraup 72 suara, 34,6 persen dari total suara pemilih. Sisanya, 2 suara dinyatakan tidak sah.
Kemenangan mutlak Totok, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen DPP REI adalah sejarah baru dalam pemilihan Ketua Umum REI. Sebab, sebelumnya tidak ada kandidat yang bisa unggul dengan selisih lebih dari 10 persen suara.
Selain itu, kemenangan ini juga adalah kali pertama berhasil ditoreh oleh tokoh pengembang Jatim, dalam perebutan kursi ketua umum. Dimana sebelumnya selalu kalah, walaupun Jatim memiliki anggota yang dominan.
Menurut Totok, tiga tahun terakhir banyak pencapaian yang dihasilkan oleh DPP REI di bawah kepemimpinan Soelaeman Soemawinata. Siang-malam, kata dia kepengurusan sebelumnya mengawal kepentingan anggota REI dari berbagai kebijakan yang silih-berganti dikeluarkan pemerintah.
Ditengah bisnis properti yang sedang slowing down, Totok mengatakan masih dibutuhkan perbaikan-perbaikan dari 7 pilar yang menjadi prioritas kerja kepengurusan sebelumnya.
"Diantaranya pendidikan dan pelatihan, pembiayaan dan perbankan, pertanahan, perpajakan, infrastruktur, tata ruang serta hukum dan perizinan," sebutnya dalam keterangan tertulis, kemarin.
Dia menegaskan, bahwa pengurus DPP REI yang baru akan melanjutkan berbagai capaian yang yang sudah dilakukan kepengurusan DPP REI saat ini. Ia kan menuntaskan pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai. "Kerja harus dilanjutkan," tegasnya.
Sebelumnya, dalam visi misi pencalonan sebagai Ketum, Totok antara lain menyampaikan ingin membangun kerjasama yang lebih erat antara pengembang besar dan kecil di daerah. Yakni dengan merealisasikan kerjasama untuk kewajiban hunian berimbang.
Ia juga ingin memperkuat hubungan baik dengan pemerintah untuk mewujudkan pengadaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Saat ini sudah pasti ada tambahan dana Rp 2 Triliun untuk MBR dari pemerintah di akhir tahun ini," tuturnya ketika itu.
Selain visi-misi, kemenangan ini juga tidak terlepas dari peran dan hubungan yang erat Totok dengan pengusaha properti di daerah, khususnya di Jatim. Sebelum menjadi Sekjen DPP REI, Totok sempat memimpin DPD REI Jatim.
Ketika sudah menjabat di DPP, Totok tetap concern dalam pembangunan di daerah. Termasuk saat menginisiasi dan menggalang pembangunan underpass bundaran Satelit Surabaya.
Pemilihan Ketum REI berlangsung secara terbuka. Masing-masing DPD diwakili voter. Dari 35 DPD yang hadir, ada 208 pemilih yang berhak memberikan suara.
|
JAKARTA, Bagus - Tokoh pengembang asal Jawa Timur itu unggul jauh dari rivalnya dengan perolehan 134 suara atau 64,4 persen dari total 208 pemilih. Sementara Joko, tokoh developer asal Jawa Barat meraup 72 suara, 34,6 persen dari total suara pemilih. Sisanya, 2 suara dinyatakan tidak sah.
Kemenangan mutlak Totok, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen DPP REI adalah sejarah baru dalam pemilihan Ketua Umum REI. Sebab, sebelumnya tidak ada kandidat yang bisa unggul dengan selisih lebih dari 10 persen suara.
Selain itu, kemenangan ini juga adalah kali pertama berhasil ditoreh oleh tokoh pengembang Jatim, dalam perebutan kursi ketua umum. Dimana sebelumnya selalu kalah, walaupun Jatim memiliki anggota yang dominan.
Menurut Totok, tiga tahun terakhir banyak pencapaian yang dihasilkan oleh DPP REI di bawah kepemimpinan Soelaeman Soemawinata. Siang-malam, kata dia kepengurusan sebelumnya mengawal kepentingan anggota REI dari berbagai kebijakan yang silih-berganti dikeluarkan pemerintah.
Ditengah bisnis properti yang sedang slowing down, Totok mengatakan masih dibutuhkan perbaikan-perbaikan dari 7 pilar yang menjadi prioritas kerja kepengurusan sebelumnya.
"Diantaranya pendidikan dan pelatihan, pembiayaan dan perbankan, pertanahan, perpajakan, infrastruktur, tata ruang serta hukum dan perizinan," sebutnya dalam keterangan tertulis, kemarin.
Dia menegaskan, bahwa pengurus DPP REI yang baru akan melanjutkan berbagai capaian yang yang sudah dilakukan kepengurusan DPP REI saat ini. Ia kan menuntaskan pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai. "Kerja harus dilanjutkan," tegasnya.
Sebelumnya, dalam visi misi pencalonan sebagai Ketum, Totok antara lain menyampaikan ingin membangun kerjasama yang lebih erat antara pengembang besar dan kecil di daerah. Yakni dengan merealisasikan kerjasama untuk kewajiban hunian berimbang.
Ia juga ingin memperkuat hubungan baik dengan pemerintah untuk mewujudkan pengadaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Saat ini sudah pasti ada tambahan dana Rp 2 Triliun untuk MBR dari pemerintah di akhir tahun ini," tuturnya ketika itu.
Selain visi-misi, kemenangan ini juga tidak terlepas dari peran dan hubungan yang erat Totok dengan pengusaha properti di daerah, khususnya di Jatim. Sebelum menjadi Sekjen DPP REI, Totok sempat memimpin DPD REI Jatim.
Ketika sudah menjabat di DPP, Totok tetap concern dalam pembangunan di daerah. Termasuk saat menginisiasi dan menggalang pembangunan underpass bundaran Satelit Surabaya.
Pemilihan Ketum REI berlangsung secara terbuka. Masing-masing DPD diwakili voter. Dari 35 DPD yang hadir, ada 208 pemilih yang berhak memberikan suara.