Di Hari Natal, Trump Curhat Pada Wartawan

Di Hari Natal kemarin, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyempatkan diri berbincang dengan pasukan AS di luar negeri lewat video call dan berpidato di depan wartawan. Tak hanya bicara Natal, tapi ia juga curhat soal pemakzulan.

  • Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Tangkapan layar video yang diunggah akun Twitter @realDonaldTrump

FLORIDA, Bagus - Trump dalam pidatonya mengeluhkan sikap Partai Demokrat yang dinilainya tidak adil. Khususnya selama penyelidikan pemakzulan. Para pemimpin Partai Republik di Senat, sebut Trump juga dipaksa menjalankan persidangan.

Dalam kondisi demikian, Trump mengaku memasrahkan nasibnya kepada Ketua Senat Mitch McConnell. Ia yakin, politisi Republik itu akan berpihak kepada kepadanya.

"Kami memiliki mayoritas dan sekarang mereka ingin McConnell melakukan hal-hal menyenangkan untuk mereka," keluh Trump dalam sambutannya kepada wartawan di Mar-a-Lago, kemarin.

McConnell pernah bilang bahwa keputusan DPR AS soal pemakzulan masih prematur. Itu artinya, dia masih pro-Trump.

Tetapi sekutu Trump itu mulai bermanuver. Belum lama ini, pernyataannya di Senat sempat memantik keraguan. Sebab, ia mau bikin pengadilan seperti sirkus.

Namun, Trump mengaku pasrah akan rencana itu. Ia bersedia menerima apapun yang diputuskan oleh McConnell. Trump juga memuji ketua Senatnya itu 'setinggi langit'.

"Dia pria yang sangat cerdas, pria yang sangat baik, pria yang sangat adil," puji Trump.

Presiden AS itu kemudian mengecam Nancy Pelosi. Dia menuding sang Ketua DPR membenci semua orang yang memilihnya dan Partai Republik. Trump juga menyerang anggota DPR Adam B. Schiff dari California, ketua Komite Intelijen DPR yang mengatur investigasi pemakzulan. Trump tidak ragu-ragu menyebut Schiff sebagai politisi yang sakit dan korup.

Selain curhat soal pemakzulan kepada wartawan, pada hari itu Trump juga menyampaikan ucapan selamat Natal kepada pasukan militer AS yang ada di luar negeri lewat video conference.

Ia memuji pasukan selama panggilan video. Atas nama negara, Trump juga menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangga kepada 5 unit militer AS yang dihubunginya hari itu.

Salah seorang prajurit dalam video call itu ada yang berceloteh. Ia bertanya kado apa yang ia siapkan Trump untuk istrinya sekaligus ibu negara Melania.

Namun, karena kesibukan, Trump mengaku masih belum menyiapkannya. "Masih dikerjakan (membeli kado). Tetapi telah memilihnya," kilahnya.

Nasib Trump saat ini tergantung senat. Apakah dia selamat dari pemakzulan yang diputuskan oleh DPR, atau justru dicopot dari jabatannya sebagai Presiden. Sebab, negara itu menganut sistem politik bikameral atau sistem parlemen dua kamar.