Konsep Green City Yang Diimpikan Jokowi, Negara Mana Saja Yang Berhasil Menerapkannya?
Jokowi menegaskan, ibu kota baru di Pulau Kalimantan ini dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas negara, melainkan juga representasi kemajuan bangsa Indonesia dan mengusung konsep 'green city'.
Urban Redevelopment Authority (URA) miliknya memiliki semua tanah dan disewa untuk pembangunan yang dikontrol pemerintah dengan ketat.
JAKARTA, Bagus - "Ibu kota baru di Kalimantan berupa bukit-bukit, menghadap ke teluk, dan akan punya akses jalan tol ke kota sekitarnya. Kawasan ini juga akan sangat hijau, tanpa polusi, dan tak ada limbah. Di sana banyak orang berjalan kaki, naik sepeda, atau naik transportasi umum bebas emisi," begitu tulis Jokowi di akun twitter @jokowi, Rabu (18/12/2019).
Untuk merealisasikan mimpinya itu, Jokowi akan mendorong partisipasi swasta, BUMN, maupun skema kerja sama pemerintah badan usaha.
Victor Wirawan adalah salah satu yang ingin terlibat. Penggiat energi murah ini mengaku cukup antusias dengan gagasan-gagasan pindah ibu kota yang disampaikan Jokowi. Salah satunya terkait energi ramah lingkungan di ibu kota baru.
Saat ini, Elon Musk-nya Indonesia itubbersama puluhan anak milenial lainnya sedang mengembangkan teknologi EBT ramah lingkungan yang dinamakan PowerWall, energy storage system berkapasitas 8.8 kw.
Saat ini, Elon Musk-nya Indonesia itubbersama puluhan anak milenial lainnya sedang mengembangkan teknologi EBT ramah lingkungan yang dinamakan PowerWall, energy storage system berkapasitas 8.8 kw.
Sebab, kata dia suatu saat, penggunaan mobil listrik akan masif. Begitu pula, pemakaian baterai listrik dan solar panel di rumah-rumah, khususnya di ibu kota baru yang mengusung konseo green city nantinya.
"Jika itu terjadi, era bebas polusi udara dan green city sudah dimulai," tukasnya.
Negara yang Telah Menerapkan Konsep Green City antara lain :
1. Kopenhagen
Kopenhagen menjadi kawasan di Eropa yang memiliki rute teratas dalam hal penerapan konsep Green City.
Semua perjalanan di sini lebih banyak menggunakan transportasi umum dan ada lapangan khusus buat para pejalan kaki.
2. Bristol
Kota yang terletak di South West England ini telah mengalokasikan anggaran 500 juta poundsterling untuk perbaikan transportasi pada 2015 serta 300 juta poundsterling untuk efisiensi energi dan energi terbarukan pada 2020.
Meskipun perekonomian di kota ini tumbuh, emisi karbon telah berkurang secara konsisten di Bristol sejak 2005.
Bristol memiliki ambisi untuk menjadi pusat Eropa untuk industri rendah karbon dengan target 17.000 pekerjaan baru di sektor kreatif, digital dan rendah karbon pada tahun 2030.
Bristol menunjukkan pertumbuhan 4,7 persen dalam ekonomi hijau pada 2012.
3. San Francisco
San Francisco mendapat gelar sebagai kota paling hijau di Amerika Utara mengalahkan beberapa kota lainnya di AS dan Kanada di antaranya Vancouver, New York, Seattle, Denver dan Boston.
Kota ini mendapat peringkat kota hijau karena teratas di sembilan bidang, yakni CO2, energi, penggunaan lahan, bangunan, transportasi, air, limbah, udara dan tata kelola lingkungan.
4. Singapura
Negara kepulauan dengan pelabuhan tersibuk kedua di Asia ini disebut sebagai salah satu kota paling hijau dan paling makmur di dunia.
Urban Redevelopment Authority (URA) miliknya memiliki semua tanah dan disewa untuk pembangunan yang dikontrol pemerintah dengan ketat.
Central Business Districtnya juga memperluas penyewaan tanah di luar tanah reklamasi yang mencakup tiga taman tepi laut.
Jaringan kereta bawah tanah menghubungkan ke setiap bagian stasiun kereta di Singapura dan warga bisa berjalan kaki ke stasiun dengan waktu tempuh perjalanan tidak lebih dari 5 menit.