Lobi Gubernur Kalsel Ke Presiden Buahkan Hasil: Bandara Syamsudin Noor, Jadi Internasional


Bandara Syamsudin Noor menjadi bandara internasional yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Bandara Syamsudin Noor disebut-sebut memiliki luas 8 kali lipat dari luas sebelumnya, sehingga dapat menampung penumpang kurang lebih 7,5 juta penumpang.

DOK. Twitter     

JAKARTA, Bagus - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menghadiri peresmian terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor yang diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi.

“Bahagia sekali dapat melihat peresmian ini, saya ucapkan terimakasih dan rasa syukur, karena terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor telah selesai dan diresmikan oleh pemerintah  republik Indonesia,” kata Sahbirin di Banjarbaru, dilansir laman setkab.go.id, Rabu (18/12)

Permohonan yang diajukan untuk menjadikan Bandara Syamsudin Noor menjadi bandara internasional melewati proses yang sangat panjang. "Pertama, saya melakukan pertemuan dengan presiden  pada saat rapat Bank Indonesia dengan menyampaikan permohonan bandara internasional di Kalimantan Selatan dan Menteri Perhubungan mensetujui serta menindaklanjutinya permohonan tersebut, tetapi belum bisa dibangun," lanjutnya. 

Kedua, saat ada rapat di Istana Negara dengan dihadiri 7 gubernur. Lalu ia  kembali menanyakan kepada presiden mengenai Bandara Syamsudin Noor itu. “Nanti bertemu saya disolo,” jelas Sahbirin meniru presiden. 

"Akhirnya saya bertemu presiden di Solo dan keesokannya Menteri Perhubungan mengunjungi bandara Syamsudin Noor langsung dan melihat kondisi bandara tersebut," sambung  Gubernur Kalsel tersebut.

Peresmian terminal baru Bandara Syamsudin Noor menuai sejarah baru di Kalimantan Selatan. Bandara Syamsudin Noor dipercaya oleh pemerintah menjadi bandara Internasional yang langung melayani operasional luar negeri. Dengan ini kemudahan masyarakat Kalimantan Selatan dapat terwujud dengan adanya Bandara Internasional. Salah satu dampak yang diharapkan, perekonomian akan meningkat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menganggarkan Rp2,2 Triliun untuk bandara ini. Dengan anggaran tersebut melalui hasil karya Menteri BUMN dan PT Angka Pura I, kapasitas bandara tersebut kini meningkat. Luasnya bertambah 8 kali lipat, begitu juga kapasitas penumpangnya. Dari 1,3 juta menjadi hampir 8 juta.

“Artinya Kalimantan selatan pada saat itu sangat memprihatikan fasilitas atau keadaan bandara. Seharusnya sebagai kabupaten memulai sumber resources memiliki fasilitas yanag baik, tetapi bandaranya malah seperti itu,” jelas Menhub Budi Karya Sumadi.