Mau Gantikan Mahathir Jadi PM Malaysia, Anwar Dituduh Sodomi Lagi

Jelang peralihan kekuasaan partai dan kursi perdana menteri, Anwar Ibrahim kembali digoyang isu tidak sedap. Mirip dengan kasus yang membuatnya harus mendekam dipenjara selama 5 tahun, yakni sodomi.
Jelang peralihan kekuasaan partai dan kursi perdana menteri, Anwar Ibrahim kembali digoyang isu tidak sedap. Mirip dengan kasus yang membuatnya harus mendekam dipenjara selama 5 tahun, yakni sodomi.

  • Presiden PKR Anwar Ibrahim bersama istrinya Wan Azizah Ismail yang juga Wakil Perdana Menteri Malaysia di Kongres Nasional Tahunan Parti Keadilan Rakyat 2019, Jumat (6/12). FOTO: Twitter

KUALA LUMPUR, Bagus - Tuduhan itu dilontarkan oleh seorang pria bernama Muhammed Yusoff Rawther. Dia pernah menjadi asisten peneliti bagi Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar.

Pria 26 tahun ini, mengutarakan tuduhannya itu melalui video yang diunggah di akun Facebook  pada Rabu (4/12) lalu. Dia bilang, Anwar pernah berusaha memaksa dia untuk melakukan oral seks dan anal seks di kantornya tahun lalu.

Peristiwa itu terjadi pada masa awal kampanye pemilihan sela Port Dickson 2018 lalu. Ketika itu, Anwar baru beberapa bulan bebas dari penjara.

"Peristiwa itu keji, berbahaya, menjijikan secara moral dan kriminal. Kejadian itu telah membuat saya trauma dan terganggu hingga batas tertentu," tutur Yusoff dalam video. Dia beralasan, pernyataan itu sengaja dirilis, karena dia khawatir dengan keselamatannya.

Lalu apa respon Anwar?

Dia mengaku tidak kaget. Ia balik menuding bahwa itu adalah politik kotor yang sengaja diarahkan padanya jelang kongres Partai Keadilan Rakyat (PKR), akhir pekan ini.

"Ini sudah menjadi budaya di negara ini dan itu menjijikkan. Saya mendengar tentang hal ini bulan lalu, itu bukan hal baru?," kata Anwar kepada para wartawan kemarin.

Anwar mengatakan, tuduhan itu adalah bagian dari politik busuk terhadapnya. Dia mencium ada agenda besar dan tujuan tertentu.

"Tindakannya dimaksudkan untuk menodai citra saya menjelang Kongres Nasional PKR ke-14 dan proses transisi kekuasaan," ujarnya.

Anwar dengan tegas menyebut tuduhan itu sebagai fitnah tak berdasar. Tuduhan ini, kata dia akan diselesaikan lewat jalur hukum. "Saya menyangkal secara tegas fitnah tak berdasar ini," tegas Anwar.

Seperti dilansir Malay Mail, Yusoff merupakan cucu dari mendiang SM Mohamed Idris yang merupakan mantan Presiden Asosiasi Konsumen Penang (CAP). Kakek Yusoff, Mohideen Abdul Kader, yang kini menjabat Presiden CAP, mengecam tuduhan yang dilontarkan cucunya itu sebagai 'politik sodomi'. Dia meyakini Yusoff telah dieksploitasi oleh politikus lainnya yang ingin memperebutkan kekuasaan.

Direktur Komunikasi PKR, Fahmi Fadzli juga menilai ada yang janggal dalam pernyataan Yusoff. Apalagi tidak ada keluarga yang membelanya.

"Bahkan jika tuduhan itu terjadi, kenapa tidak diungkap setahun lalu? Mengapa menunggu dua hari sebelum Kongres (PKR) untuk mengungkapnya," tanya dia.