Ribuan Warga Istanbul Dukung Ozil, Kritik Kebijakan Cina Terhadap Minoritas Uighur
Istanbul mengadakan aksi solidaritas kepada gelandang Arsenal Mesut Ozil. Warga setempat ikut menyuarakan dukungannya untuk Uighur China.
ISTANBUL, Bagus - Di Istanbul, ribuan orang menyuarakan solidaritas terhadap Uighur China dan mendukung gelandang Arsenal Mesut Ozil atas kritikannya terhadap kebijakan China terhadap minoritas Muslim.
Muslim Jerman asli keturunan Turki itu, lewat pesan di media sosial yang dia unggah, mengatakan bahwa minoritas Uighur sebagai pejuang yang melawan penganiayaan. Oleh karena itu Ozil mengkritisi tindakan keras China
Massa membentangkan spanduk yang bertuliskan "Hentikan penyiksaan" dan meneriakkan "China pembunuh, bebaskan Turkestan Timur” serta "Turkestan Timur tidak sendirian."
Dengan spanduk tersebut, massa dapat mengorasikan haknya kepada China, yang seharusnya tidak dilakukan oleh China. Ia berharap China membebaskan turkesan timur untuk dapat hidup dengan aman dan damai.
PBB dan kelompok HAM memperkirakan 1 hingga 2 juta orang, dari etnik Muslim Uighur, ditahan dalam kondisi yang mengenaskan di Xinjiang sebagai bagian dari kampanye Beijing: anti-terorisme.
"Adem Adil mengatakan bahwa Mesut Ozil sangat menginspirasi kami dengan tindakannya itu. Semua orang harus menyuarakan perlawanan terhadap tiran ini, seperti yang dilakukan Mesut," salah satu partisipan.
Turki pernah menyuarakan keprihatinan soal situasi di Xinjiang, termasuk di Dewan HAM PBB pada Februari. Pada KTT di Kuala Lumpur belum lama ini, juga ada pertanyaan dari tamu undangan mengenai perlakuan China kepada Uighur.
Klub Arsenal sejauh ini masih enggan berkomentar. Mereka beralasan pihaknya selalu berpegang pada prinsip tidak terseret dalam politik.
Namun, Ozil dikabarkan mendapat dukungan dari mantan manajer Arsenal Arsene Wenger. Ia membela hak pemain untuk mengekspresikan pandangannya.
ISTANBUL, Bagus - Di Istanbul, ribuan orang menyuarakan solidaritas terhadap Uighur China dan mendukung gelandang Arsenal Mesut Ozil atas kritikannya terhadap kebijakan China terhadap minoritas Muslim.
Muslim Jerman asli keturunan Turki itu, lewat pesan di media sosial yang dia unggah, mengatakan bahwa minoritas Uighur sebagai pejuang yang melawan penganiayaan. Oleh karena itu Ozil mengkritisi tindakan keras China
Massa membentangkan spanduk yang bertuliskan "Hentikan penyiksaan" dan meneriakkan "China pembunuh, bebaskan Turkestan Timur” serta "Turkestan Timur tidak sendirian."
Dengan spanduk tersebut, massa dapat mengorasikan haknya kepada China, yang seharusnya tidak dilakukan oleh China. Ia berharap China membebaskan turkesan timur untuk dapat hidup dengan aman dan damai.
PBB dan kelompok HAM memperkirakan 1 hingga 2 juta orang, dari etnik Muslim Uighur, ditahan dalam kondisi yang mengenaskan di Xinjiang sebagai bagian dari kampanye Beijing: anti-terorisme.
"Adem Adil mengatakan bahwa Mesut Ozil sangat menginspirasi kami dengan tindakannya itu. Semua orang harus menyuarakan perlawanan terhadap tiran ini, seperti yang dilakukan Mesut," salah satu partisipan.
Turki pernah menyuarakan keprihatinan soal situasi di Xinjiang, termasuk di Dewan HAM PBB pada Februari. Pada KTT di Kuala Lumpur belum lama ini, juga ada pertanyaan dari tamu undangan mengenai perlakuan China kepada Uighur.
Klub Arsenal sejauh ini masih enggan berkomentar. Mereka beralasan pihaknya selalu berpegang pada prinsip tidak terseret dalam politik.
Namun, Ozil dikabarkan mendapat dukungan dari mantan manajer Arsenal Arsene Wenger. Ia membela hak pemain untuk mengekspresikan pandangannya.