Singgung Janji Menkeu Soal Rp1,5 triliun, Ketum PBNU: Kita Belum Terima Serupiah Pun

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan dana yang nantinya digunakan untuk membangkan ekonomi kecil, hingga kini masih sebatas janji manis dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.

DOK. Twitter @detikmania.com

JAKARTA, Bagus - Ketua Umum (PBNU) Said Aqil Siradj mengaku belum menerima sepeserpun dana Rp1,5 triliun sebagaimana pernah dijanjikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Janji itu diutarakan Menkeu Sri Mulyani saat berkunjung ke kantor PBNU di periode pertama Presiden Jokowi untuk mendiskusikan memorandum of understanding (MoU) kedua belah pihak.

“Dalam isi MoU tersebut, menjelaskan dana tersebut digunakan untuk mengembangkan ekonomi kecil, micro finance. Maka dari itu,  bukan  berupa sumbangan yang nantinya  untuk menyalurkan kredit terhadap mikro ekonomi kecil, “ tuturnya Marsudi, dilansir CNN Indonesia, Selasa (24/12/19)

Tanpa adanya dana tersebut, pihak NU belum bisa merealisasikan program muktamar NU yang alan terlaksana dalam waktu dekat ini. Tetapi dana yang dijanjikan tersebut belum terealisasi. Padahal dana itu direncanakan untuk membantu berkembangnya  perekonomian di masyarakat.

"Program muktamar NU dapat menghasilkan manfaat untuk membantu keberlangsungan kebutuhan masyarakat dimasa yang akan datang,” jelasnya.

Warganet juga angkat bicara soal janji kredit murah dari pemerintah untuk PBNU itum
Yoga salah satunya. Dalam cuitan akun twitternya @framayoga dia meminta agar pemerintah menunaikan janjinya. “Kalau udah janji, harus ditepati. Hutang negeri ini udah banyak, jangan ditambah hutang janji lagi. Hutang-hutang janji yang kemaren aja masih banyak,” kicaunya.