Angka Kematian Covid-19 Naik Hampir 3 Kali Lipat, Yakin Agustus Merdeka?
Angka kasus kematian baru per hari ini, naik hampir 3 kali lipat dari kemarin.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. Foto: Muhammad |
JAKARTA - Jumlah kasus baru yang teridentifikasi positif dan kasus meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19) kembali membengkak. Padahal sempat diprediksi, virus mematikan ini akan berakhir pada bulan Juli mendatang.
Sehingga pada bulan kemerdekaan, yakni Agustus, Indonesia benar-benar bisa merdeka dari pandemi Covid-19. Tapi, jika melihat jumlah kasus baru, angka kematian dan jumlah Kabupaten/Kota baru yang terpapar, yakin prediksi itu terwujud?
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto yakin bisa. Asalkan, semua pihak patuh dan disiplin menjalankan instruksi pemerintah.
"Mulai dari menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, sampai dalam konteks yang lebih besar PSBB. Hanya ini cara kita, kalau ingin menurunkan kasusnya," kata Yurianto lewat video streaming BNPB, Rabu (6/5).
Apalagi, jika semua level pemerintahan, mulai dari tingkat pusat, daerah hingga ke tingkat desa komitmen untuk bergotong-royong mengendalikan virus ini.
"Sehingga di bulan Agustus kita betul-betul sudah bisa merasakan kemerdekaan kita dari pandemi virus ini. Ini perjuangan kita," harapnya.
Namun, jika menilik jumlah kasus baru positif Covid-19, tidak terlihat adanya penurunan signifikan. "Kasus positif bertambah 367 orang. Sehingga menjadi 12.438 orang," lapor Yurianto.
Begitupun dengan jumlah kasus kematian baru. Dari kemarin hanya bertambah 1 digit, yakni 8 orang. Hari ini naik menjadi 2 digit yakni 23 orang. Atau melonjak hampir 3 kali lipat. "Sehingga menjadi 895 orang," lanjutnya.
Sementara jumlah kasus yang sembuh bertambah 120 orang. Total, sudah
2.317 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Atau hanya sekitar seperlima dari jumlah kasus yang terinfeksi.
Jumlah Kabupaten/Kota yang terpapar juga kian masif. Tercatat ada penambahan 15 kabupaten/kota baru per hari ini. Total, sudah 350 Kabupaten/Kota di 34 provinsi dilaporkan terjangkit.