Menteri Erick Dituntut Mundur, HIPMI: Banyak Terobosan Kok...

Menteri BUMN Erick Thohir akhir-akhir ini banyak mendapat kecaman. Ia juga dituntut untuk mengundurkan diri. Padahal, kinerja Erick dinilai cukup bagus dan banyak terobosan.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming dan Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: IG

    JAKARTA - Salah satu aksi massa yang menuntut Erick mundur datang dari Solidaritas Pemuda Kaltim Cinta NKRI. Mereka memasang spanduk bertuliskan "BUMN Rugi, Ekonomi Resesi, Covid-19 Tak Terkendali". 

    Aksi yang bertajuk #erickout merupakan bentuk kekecewaan massa aksi terhadap Menteri BUMN Erick Thohir yang dianggap gagal sebagai menteri.

    Mereka beralasan, selama dipegang Erick, banyak BUMN rugi. Seperti Garuda Indonesia, Pertamina serta Angkasa Pura I dan II. Eks Bos Mahaka Group itu juga dinilai gagal sebagai Ketua Ketua Pelaksana Komite Covid-19. Karena sudah kurang dari 9.000 warga Indonesia meninggal dunia dan 240.000 orang terjangkit akibat Covid-19. Massa aksi berharap, agar secepatnya Presiden Joko Widodo memberhentikan Erick.

    Menanggapi persoalan tersebut, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming justru menilai kinerja Menteri Erick cukup bagus. Banyak perubahan yang dilakukan. Namun, ia menyadari gaya kepemimpinan Erick berbeda.

    "Prestasi BUMN di bawah kepemimpinan Menteri Erick Thohir salah satunya yaitu melakukan perampingan dan klasterisasi BUMN. Bagian dari transformasi dan membangun ekosistem sebagai rantai pasok yang andal. Pak Menteri sudah melakukan banyak transformasi dan efisiensi," kata Maming dalam keterangan tertulis yang diterima Times ID.

    Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu berpendapat bahwa persoalan rangkap jabatan yang selalu dilontarkan untuk menyudutkan Erick itu tidak berdasar. Karena menurutnya tidak ada aturan yang dilanggar. Buktinya, sampai saat ini tidak ada pihak yang menggugat Erick.

    "Kita berharap, agar tidak terjadi polemik lagi dan memberikan kesempatan bagi Menteri Erick Thohir untuk membuktikan kinerjanya," pungkasnya.