Diperpanjang Lagi, PPKM Mikro 'Dicibir' Ahli UI

Mutasi virus Covid-19 saat ini lebih ganas dari sebelumnya. Ada jenis Alfa, Delta dan lainnya.


Tabel rekap of sequence variant of concern in Indonesia hingga15 Juni 2021. FOTO: TWITTER @drpriono1

    JAKARTA - Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memprediksi ledakan kasus Covid-19 akan lebih dasyat dari peningkatan kasus di bulan Januari-Februari lalu.

    Kebijakan pemerintah mengeremnya dengan perpanjangan PPKM Mikro, tak akan signifikan menurunkan jumlah kasus.

    Terbukti, selama ini lonjakan kasus Corona di sejumlah daerah, khususnya Pulau Jawa masih terjadi meskipun PPKM Mikro sudah diberlakukan. Bahkan, Indonesia malah kini dihadapkan dengan ancaman mutasi virus varian baru.

    "PPKM itu, enggak punya dasar keilmuan," kritik Pandu, dalam obrolan tadi malam.

    Harusnya, sambung dia yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah karantina wilayah. Sebagaimana amanat UU No 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

    "Itu (Karantina wilayah) kan bahasa undang-undang, dibuat pakai naskah akademik. Setiap aturan itu ada dasar keilmuannya," jelasnya.

    Pandu menambahkan, karantina wilayah itu harus dilakukan secara ketat dan disiplin. "Tidak boleh ada orang dalam kota yang keluar kota dan tidak ada orang luar kota yang masuk ke dalam kota untuk sementara waktu," tegasnya.

    Selain itu, aktivitas di dalam kota dibatasi. Semua harus stay at home. Jika ada bandara di wilayah yang dikarantina, juga harus ditutup.

    Tapi, berapa lama?

    "Kalau Indonesia cukuplah 2 minggu. Kalau Wuhan kan 3 bulan," sarannya.

    Ia lalu mencontohkan Inggris, yang kembali memperpanjang masa lock down-nya. Meskipun cakupan vaksinasi di negeri Ratu Elizabeth itu sudah tergolong tinggi. Meskipun dijadwalkan, Senin kemarin sudah waktunya dilonggarkan.

    "Dibatalkan, gara-gara yang tertular itu temukan sudah varian Delta. Mereka takut. Cuma Indonesia aja nih yang nekat berani mati," tuturnya.

    Ia meyakini, lonjakan kasus Corona pasca lebaran kali ini akan lebih tinggi dari periode Januari-Februari lalu. Karena jenis virus saat ini lebih ganas dari sebelumnya. Ada jenis Alfa, Delta dan lainnya.

    "Yang ganas-ganas itu kan Alfa sama Delta. Kalau para Mutan ini bersatu padu, Indonesia bisa dikuasai oleh Corona," jelasnya.

    Ia mengaku belum tahu akan sampai kapan puncak kasus Corona ini terjadi. Karena masih naik terus.

    "Seperti novel Mochtar Lubis 'Jalan Tak Ada Ujung', orang bakal capek. Kok jalannya nggak sampai-sampai, hehe," kelakarnya. 

    Seperti diketahui, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto mengumumkan perpanjangan PPKM Mikro dari tanggal 15 sampau 28 Juni mendatang. (DE)