Nafsu Klimaks Inggris Meraih Gelar Perdana
Usai menyaksikan Argentina angkat trofi Copa America 2021, seluruh mata pecinta sikulit bundar beralih ke partai final selanjutnya Euro 2021 Italia vs Inggris. Timnas Inggris akan menghadapi Timnas Italia pada final Euro 2020 di Stadion Wembley, Senin (12/7/2021) pukul 02.00 dini hari WIB.
Sementara Timnas Inggris, bernafsu klimaks untuk mengangkat trofi Euro 2020, yang juga bakal jadi piala perdana Three Lions.
Menoleh kebelakang, benturan terakhir Italia dan Inggris di turnamen besar pada fase grup Piala Dunia 2014 lalu. Italia unggul 2-1. Keunggulan Italia dibuka lewat Claudio Marchisio di menit 35, kemudian Inggris gol dibalas oleh Daniel Sturridge di menit 37, namun Italia akhirnya menang berkat gol Mario Balotelli pada menit 50.
Italia dan Inggris sebelumnya pernah dua kali berhadapan di putaran final Euro, dan Gli Azzurri memenangi keduanya.
Euro 1980, di fase group Italia mengalahkan Inggris 1-0 lewat gol tunggal Marco Tardelli. Di perempat final Euro 2012, diwarnai aksi masterclass dan 'panenka' Andrea Pirlo, Italia menaklukkan Three Lions lewat adu penalti.
Kedua tim punya peluang yang sama untuk mengangkat trofi. Namun, inggris lebih diuntungkan. Mengutip CNN Indonesia, Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps, meminta para pendukung timnas sepak bola Italia tidak hadir menyaksikan laga final turnamen Euro 2020 ke Inggris pada Minggu 11 Juli.
"JANGAN DATANG adalah jawaban tepat untuk sebuah pertanyaan sederhana itu," kata Shapps saat ditanya wartawan mengenai kemungkinan pemerintah akan menerima suporter timnas Italia yang ingin menyaksikan langsung laga final Euro di Stadion Wembley.
Secara otomatis, aturan tersebut dapat menguntungkan tim Inggris, bermain di kandang sendiri dengan kapasitas penonton 60.000, akan menjadi suntikan dahsyat dalam mengejar gelar perdananya.
Namun pandangan berbeda datang dari gelandang Gli Azzurri Verratti, dikutip dari football Italia. Baginya, tekanan justru hadir bagi timnas Inggris yang belum pernah juara Euro.
"Justru tekanan ada di timnas inggris yang belum pernah mencicipi juara. Jadi tim yang paling menikmati dan lebih berkepala dingin bisa punya keuntungan besar di laga nanti," kata Verratti.
ILUSTRASI |
Kedua tim ambisius mengangkat trofi, Italia tengah mengejar gelar kedua mereka usai pertama kali memenangi Piala Eropa pada 1968 lalu. Hasrat juara sangat terlihat bagi anak asuh Mancini, setidaknya bisa mengobati luka akibat gagal lolos Piala Dunia 2018.
Sementara Timnas Inggris, bernafsu klimaks untuk mengangkat trofi Euro 2020, yang juga bakal jadi piala perdana Three Lions.
Menoleh kebelakang, benturan terakhir Italia dan Inggris di turnamen besar pada fase grup Piala Dunia 2014 lalu. Italia unggul 2-1. Keunggulan Italia dibuka lewat Claudio Marchisio di menit 35, kemudian Inggris gol dibalas oleh Daniel Sturridge di menit 37, namun Italia akhirnya menang berkat gol Mario Balotelli pada menit 50.
Italia dan Inggris sebelumnya pernah dua kali berhadapan di putaran final Euro, dan Gli Azzurri memenangi keduanya.
Euro 1980, di fase group Italia mengalahkan Inggris 1-0 lewat gol tunggal Marco Tardelli. Di perempat final Euro 2012, diwarnai aksi masterclass dan 'panenka' Andrea Pirlo, Italia menaklukkan Three Lions lewat adu penalti.
Kedua tim punya peluang yang sama untuk mengangkat trofi. Namun, inggris lebih diuntungkan. Mengutip CNN Indonesia, Menteri Transportasi Inggris, Grant Shapps, meminta para pendukung timnas sepak bola Italia tidak hadir menyaksikan laga final turnamen Euro 2020 ke Inggris pada Minggu 11 Juli.
"JANGAN DATANG adalah jawaban tepat untuk sebuah pertanyaan sederhana itu," kata Shapps saat ditanya wartawan mengenai kemungkinan pemerintah akan menerima suporter timnas Italia yang ingin menyaksikan langsung laga final Euro di Stadion Wembley.
Secara otomatis, aturan tersebut dapat menguntungkan tim Inggris, bermain di kandang sendiri dengan kapasitas penonton 60.000, akan menjadi suntikan dahsyat dalam mengejar gelar perdananya.
Namun pandangan berbeda datang dari gelandang Gli Azzurri Verratti, dikutip dari football Italia. Baginya, tekanan justru hadir bagi timnas Inggris yang belum pernah juara Euro.
"Justru tekanan ada di timnas inggris yang belum pernah mencicipi juara. Jadi tim yang paling menikmati dan lebih berkepala dingin bisa punya keuntungan besar di laga nanti," kata Verratti.