Kemenkes: Penurunan Kasus Covid-19 Nyata, Bukan Cuma di "Atas Kertas"
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membantah jika turunnya kasus Covid-19 di Indonesia hanya di atas kertas. Atau di angka-angka saja.
ILUSTRASI: MUHAMMAD/TIMES |
JAKARTA - "Memang terjadi penurunan. Karena angka kematian turun, Bed Occupancy Rate turun, kasus positifnya juga turun," kata Nadia lewat sambungan telepon tadi malam.
Indikator sederhana, lanjutnya, masyarakat saat ini bisa membandingkan pesan-pesan berseliweran di sosial media maupun grup-grup WhatsApp ketika Covid memuncak dibandingkan saat ini.
Baca Juga: Lawan Covid, Indonesia Vs Malaysia Siapa Yang Lebih Sakti?
Mulai dari pesan duka cita, atau kabar adanya teman dan saudara yang sakit. Pun demikian dengan suara sirine ambulans hingga pengumuman duka-cita di masjid-masjid yang kini jauh berkurang. "Ini bisa dirasakan oleh masyarakat sendiri," jelasnya.
Lalu apa sebetulnya faktor penentu cepatnya penurunan kasus Covid-19 di Indonesia?
Menurut Nadia, penurunan itu terjadi berkat kombinasi kebijakan dari hulu hingga hilir, dari pusat hingga daerah. Termasuk mendengar masukan dari para ahli, epidemiolog, ormas, relawan seperti lapor Covid-19 dan lainnya. Sehingga kebijakan larangan mudik hingga timing PPKM bisa diberlakukan secara tepat.
Bahkan, ketika adanya pelonggaran-pelonggaran, monitoring dan komunikasi resiko terhadap publik terus dilakukan. Sehingga menimbulkan kesadaran masyarakat untuk lebih berhati-hati dan mematuhi protokol kesehatan (prokes). "Dukungan dari masyarakat juga menjadi sangat penting," terang jebolan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia ini.
Baca Juga: Waspada! Indonesia Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19 di Bulan Oktober
Selain itu, dedikasi tenaga kesehatan di hilir tidak pernah surut, bahkan ketika beban kerja yang meningkat ketika kasus Corona memuncak. "Mereka tetap berjuang memberikan pelayanan terbaik," pungkasnya.