Lagi! Pipa Gas PT SGMP Di Mandailing Natal Bocor & Telan Korban, Jokowi Diminta Turun Tangan
Pemerintah diminta untuk segera menangani persoalan kebocoran pipa gas PT SMGP di kabupaten Mandailing Natal (Madina). Insiden ini nyata-nyata telah merugikan dan membahayakan warga sekitar. Sudah puluhan korban yang dirawat di rumah sakit akibat menghirup gas beracun dari pipa yang bocor.
Ilustrasi. FOTO: Freepik
MANDAILING NATAL - Anggota DPR dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay meminta agar keselamatan warga masyarakat menjadi prioritas utama.
"Mereka di sana tidak paham apa yang dilakukan PT SMGP. Tapi kalau ada yang keracunan, mereka pasti panik," kata Saleh dalam keterangannya, Senin (25/4).
Ia menjelaskan bahwa kejadian ini sudah beberapa kali terjadi. Namun seakan tidak belajar dari insiden sebelumnya, sehingg kejadian serupa terus berulang.
Warga sekitar yang tinggal di kisaran Sorik Merapi kini merasa khawatir dan trauma terhadap ancaman kebocoran pipa gas itu.
"Tentu kerugian psikologisnya tidak bisa dibayar dengan apa pun," lanjutnya.
Saleh mengaku sempat berkunjung ke sana melihat kondisi masyarakat dan pipa-pipa yang mengalirkan gas dari panas bumi.
"Sangat besar-besar. Bayangkan, kalau itu bocor. Pasti akan membahayakan jiwa dan keselamatan warga," ingatnya.
Oleh karena itu, Ketua Fraksi PAN DPR-RI ini meminta pemerintah melakukan evaluasi, pengawasan, dan audit terhadap kinerja PT SMGP. Jangan sampai, hanya karena berharap mendapatkan energi terbarukan, pemerintah lupa pada keselamatan warga.
"Energi tentu sangat penting, tetapi kenyamanan dan ketenangan masyarakat jauh lebih penting. Mengingat pentingnya hal ini, saya meminta agar presiden Jokowi turun tangan," harapnya.
Seperti halnya, di daerah-daerah lain. Dimana presiden Jokowi diyakini bersedia turun tangan dan segera menyelesaikan masalah tersebut.
"Lagian, kalau ada yang salah, PT SMGP-nya ditutup saja dulu. Kalau semua sudah dinyatakan aman, baru nanti dipikirkan kelanjutannya. Jangan buru-buru balik modal dan cari untung. Sekali lagi, keselamatan warga harus di atas segalanya," pintanya.
Dugaan kebocoran pipa gas yang dikelola PT SMGP jadi sorotan usai akun Twitter Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional mengunggah sebuah video semburan lumpur panas setinggi lebih dari 30 meter.
Baunya menyengat dan membuat warga mual, muntah hingga pingsan. Dari data JATAM Nasional, ada 21 warga yang dibawa ke RSUD Panyabungan Madina, untuk dilakukan perawatan.
MANDAILING NATAL - Anggota DPR dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay meminta agar keselamatan warga masyarakat menjadi prioritas utama.
"Mereka di sana tidak paham apa yang dilakukan PT SMGP. Tapi kalau ada yang keracunan, mereka pasti panik," kata Saleh dalam keterangannya, Senin (25/4).
Ia menjelaskan bahwa kejadian ini sudah beberapa kali terjadi. Namun seakan tidak belajar dari insiden sebelumnya, sehingg kejadian serupa terus berulang.
Warga sekitar yang tinggal di kisaran Sorik Merapi kini merasa khawatir dan trauma terhadap ancaman kebocoran pipa gas itu.
"Tentu kerugian psikologisnya tidak bisa dibayar dengan apa pun," lanjutnya.
Saleh mengaku sempat berkunjung ke sana melihat kondisi masyarakat dan pipa-pipa yang mengalirkan gas dari panas bumi.
"Sangat besar-besar. Bayangkan, kalau itu bocor. Pasti akan membahayakan jiwa dan keselamatan warga," ingatnya.
Oleh karena itu, Ketua Fraksi PAN DPR-RI ini meminta pemerintah melakukan evaluasi, pengawasan, dan audit terhadap kinerja PT SMGP. Jangan sampai, hanya karena berharap mendapatkan energi terbarukan, pemerintah lupa pada keselamatan warga.
"Energi tentu sangat penting, tetapi kenyamanan dan ketenangan masyarakat jauh lebih penting. Mengingat pentingnya hal ini, saya meminta agar presiden Jokowi turun tangan," harapnya.
Seperti halnya, di daerah-daerah lain. Dimana presiden Jokowi diyakini bersedia turun tangan dan segera menyelesaikan masalah tersebut.
"Lagian, kalau ada yang salah, PT SMGP-nya ditutup saja dulu. Kalau semua sudah dinyatakan aman, baru nanti dipikirkan kelanjutannya. Jangan buru-buru balik modal dan cari untung. Sekali lagi, keselamatan warga harus di atas segalanya," pintanya.
Dugaan kebocoran pipa gas yang dikelola PT SMGP jadi sorotan usai akun Twitter Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional mengunggah sebuah video semburan lumpur panas setinggi lebih dari 30 meter.
Baunya menyengat dan membuat warga mual, muntah hingga pingsan. Dari data JATAM Nasional, ada 21 warga yang dibawa ke RSUD Panyabungan Madina, untuk dilakukan perawatan.